Welcome To My Blog
Sabtu, 22 Mei 2010
minggu keduabelas progweb
Pada minggu keduabelas ini, pada kelas praktikum mempelajari tentang XML (EXtensible Markup Language) dan pada kelas teori latihan mengenai XML. Pembahasan lengkap tentang XML ada pada minggu yang sebelumnya.
Minggu, 16 Mei 2010
minggu kesebelas progweb
Pada minggu kesebelas ini, kuliah progweb di kelas praktikum membahas tentang Java Script lanjut sedangkan di kelas teori membahas tentang XML.
XML adalah singkatan dari eXtensible Markup Language.
XML dirancang untuk mentransport dan menyimpan data.
XML penting untuk diketahui dan sangat mudah untuk dipelajari.
HTML didesain untuk menampilkan data, sedangkan XML didesain untuk mentransport dan menyimpan data.
XML adalah markup language seperti HTML.
XML didesain untuk membawa data, tidak untuk menampilkan data.
Tag XML tidak standar, kita harus mendefinisikan tag kita sendiri.
XML dirancang untuk menjadi self - descriptive.
XML merupakan rekomendasi dari W3C.
XML bukanlah pengganti dari HTML.
XML dan HTML dirancang dengan tujuan yang berbeda :
XML dirancang untuk mengangkut dan menyimpan data, dengan memfokuskan pada apa data tersebut.
HTML didesain untuk menampilkan data, dengan memfokuskan pada bagaimana data tersebut terlihat.
HTML adalah tentang menampilkan informasi, sedangkan XML adalah tentang membawa informasi.
Mungkin agak sulit untuk dimengerti, tetapi XML tidak melakukan apa-apa. XML diciptakan untuk struktur, penyimpanan, dan transportasi informasi. Itu hanya sebuah informasi yang terbungkus oleh tag.
Tidak ada yang istimewa dari XML. XML hanya teks biasa. Perangkat lunak yang dapat menangani teks biasa juga dapat menangani XML.
Namun, aplikasi XML-aware dapat menangani XML tag khusus. Arti fungsional tag tergantung pada sifat dari aplikasi.
Tag yang digunakan dalam HTML (dan struktur dari HTML) telah ditetapkan. Dokumen HTML hanya dapat menggunakan tag yang sudah didefinisikan dalam standar HTML.
XML memungkinkan penulis untuk mendefinisikan tag sendiri dan struktur dokumen sendiri.
Penting untuk dimengerti bahwa XML bukanlah pengganti HTML. Pada kebanyakan aplikasi web, XML digunakan untuk transportasi data, sementara HTML digunakan untuk memformat dan menampilkan data.
Deskripsi terbaik dari XML adalah sebuah alat perangkat lunak dan perangkat keras yang independen untuk membawa informasi.
XML menjadi rekomendasi W3C pada 10 Februari 1998.
Kita telah berpartisipasi dalam pembangunan XML sejak penciptaannya. Sangat menakjubkan untuk melihat seberapa cepat standar XML telah berkembang, dan seberapa cepat sejumlah besar vendor software telah mengadopsi standar XML.
XML sekarang penting untuk Web sama seperti HTML sebagai dasar dari web.
XML berada di mana-mana. Ini adalah alat yang paling umum untuk transmisi data antara segala macam aplikasi, dan menjadi semakin populer di bidang penyimpanan dan mendeskripsikan informasi.
XML digunakan dalam banyak aspek pembangunan web, sering untuk menyederhanakan penyimpanan data dan berbagi.
Jika kita perlu menampilkan data dinamis dalam dokumen HTML, akan memerlukan kerja keras untuk mengedit HTML setiap kali perubahan data. Dengan XML, data dapat disimpan dalam file XML terpisah. Dengan cara ini kita bisa berkonsentrasi menggunakan HTML untuk layout dan tampilan, dan pastikan bahwa perubahan data mendasar tidak akan memerlukan perubahan apapun pada HTML. Dengan beberapa baris JavaScript, kita dapat membaca file XML eksternal dan memperbarui konten data dari HTML kita.
Dalam dunia nyata, sistem komputer dan database mengandung data dalam format yang tidak kompatibel. Data XML disimpan dalam format teks biasa, menyediakan perangkat lunak dan perangkat keras yang menyimpan data secara independen.
Hal ini membuat menjadi lebih mudah untuk membuat data bahwa aplikasi yang berbeda dapat berbagi.
Dengan XML, data dapat dengan mudah dipertukarkan antara sistem yang tidak kompatibel. Salah satu tantangan yang paling memakan waktu untuk para pengembang adalah untuk pertukaran data antara sistem yang tidak kompatibel melalui Internet.
Bertukar data dalam XML sangat mengurangi kompleksitas, karena data dapat dibaca oleh aplikasi berbeda yang tidak kompatibel.
Upgrade ke sistem baru (hardware atau software platform), selalu memakan waktu. Sejumlah besar data harus dikonversi dan data yang tidak kompatibel sering hilang.
XML adalah data yang disimpan dalam format teks. Hal ini membuat menjadi lebih mudah untuk memperluas atau upgrade ke sistem operasi baru, aplikasi baru, atau browser baru, tanpa kehilangan data.
Karena XML bersifat independen dari perangkat keras, perangkat lunak dan aplikasi, XML dapat membuat data lebih tersedia dan berguna. Aplikasi yang berbeda dapat mengakses data kita, tidak hanya dalam halaman HTML, tetapi juga dari sumber data XML. Dengan XML, data dapat tersedia untuk semua jenis "mesin pembaca" (komputer Genggam, mesin suara, feed berita, dll), dan membuatnya lebih tersedia untuk orang-orang buta, atau orang-orang cacat lainnya.
Banyak bahasa internet baru yang dibuat dengan XML. Berikut adalah beberapa contoh:
• XHTML versi terbaru dari HTML
• WSDL untuk menggambarkan layanan web yang tersedia
• WAP dan WML sebagai bahasa markup untuk perangkat genggam
• RSS bahasa untuk feed berita
• RDF dan OWL untuk menggambarkan sumber daya dan ontologi
• SMIL untuk menggambarkan multimedia untuk web
Jika mereka benar memiliki selera, aplikasi di masa depan akan menukaran data dalam XML. Masa depan mungkin memberi kita pengolah kata, aplikasi spreadsheet dan database yang dapat membaca data satu sama lain dalam format teks murni, tanpa utilitas konversi di antaranya. Kita hanya bisa berdoa agar semua vendor perangkat lunak akan setuju.
Dokumen XML harus berisi elemen akar. Elemen ini adalah "induk" dari semua elemen lainnya. Unsur-unsur dalam bentuk dokumen XML pohon dokumen. Pohon itu dimulai pada akar dan cabang ke tingkat terendah dari pohon. Semua elemen dapat memiliki sub elemen (elemen anak).
Istilah orangtua, anak, dan saudara digunakan untuk menggambarkan hubungan antara elemen. Elemen orangtua memiliki anak. Anak-anak pada tingkat yang sama disebut saudara (adik atau kakak). Semua elemen dapat memiliki konten teks dan atribut (seperti dalam HTML).
Aturan sintaks XML sangat sederhana dan logis. Peraturan - peraturan tersebut mudah dipelajari, dan mudah digunakan.
Dalam HTML, kita sering melihat unsur-unsur yang tidak memiliki tag penutup.
Pada XML, itu adalah ilegal untuk menghilangkan tag penutup. Semua elemen harus memiliki tag penutup.
Elemen XML didefinisikan menggunakan tag XML. Tag XML bersifat case sensitive. Membuka dan menutup tag harus ditulis dengan kasus yang sama.
Dalam HTML, kita mungkin melihat unsur-unsur elemen bersarang yang tidak benar.
Dalam XML, semua elemen harus benar diulang dalam satu sama lain.
Dokumen XML harus berisi satu unsur yang merupakan induk dari semua elemen lainnya. Elemen ini disebut root element.
Elemen XML dapat memiliki atribut dalam nama / pasangan nilai seperti pada HTML.
Dalam XML nilai atribut harus selalu diberi tanda kutip.
Beberapa karakter memiliki arti khusus di XML. Jika kita menempatkan karakter seperti "<" di dalam elemen XML, maka akan menghasilkan kesalahan karena parser menafsirkannya sebagai awal sebuah elemen baru. Untuk menghindari kesalahan ini, ganti karakter "<" dengan referensi entitas.
Sintaks untuk menulis komentar dalam XML mirip dengan HTML.
HTML memotong karakter spasi putih-ganda menjadi satu spasi putih-tunggal.
Dengan XML, karakter spasi di dokumen tidak terpotong.
XML adalah singkatan dari eXtensible Markup Language.
XML dirancang untuk mentransport dan menyimpan data.
XML penting untuk diketahui dan sangat mudah untuk dipelajari.
HTML didesain untuk menampilkan data, sedangkan XML didesain untuk mentransport dan menyimpan data.
XML adalah markup language seperti HTML.
XML didesain untuk membawa data, tidak untuk menampilkan data.
Tag XML tidak standar, kita harus mendefinisikan tag kita sendiri.
XML dirancang untuk menjadi self - descriptive.
XML merupakan rekomendasi dari W3C.
XML bukanlah pengganti dari HTML.
XML dan HTML dirancang dengan tujuan yang berbeda :
XML dirancang untuk mengangkut dan menyimpan data, dengan memfokuskan pada apa data tersebut.
HTML didesain untuk menampilkan data, dengan memfokuskan pada bagaimana data tersebut terlihat.
HTML adalah tentang menampilkan informasi, sedangkan XML adalah tentang membawa informasi.
Mungkin agak sulit untuk dimengerti, tetapi XML tidak melakukan apa-apa. XML diciptakan untuk struktur, penyimpanan, dan transportasi informasi. Itu hanya sebuah informasi yang terbungkus oleh tag.
Tidak ada yang istimewa dari XML. XML hanya teks biasa. Perangkat lunak yang dapat menangani teks biasa juga dapat menangani XML.
Namun, aplikasi XML-aware dapat menangani XML tag khusus. Arti fungsional tag tergantung pada sifat dari aplikasi.
Tag yang digunakan dalam HTML (dan struktur dari HTML) telah ditetapkan. Dokumen HTML hanya dapat menggunakan tag yang sudah didefinisikan dalam standar HTML.
XML memungkinkan penulis untuk mendefinisikan tag sendiri dan struktur dokumen sendiri.
Penting untuk dimengerti bahwa XML bukanlah pengganti HTML. Pada kebanyakan aplikasi web, XML digunakan untuk transportasi data, sementara HTML digunakan untuk memformat dan menampilkan data.
Deskripsi terbaik dari XML adalah sebuah alat perangkat lunak dan perangkat keras yang independen untuk membawa informasi.
XML menjadi rekomendasi W3C pada 10 Februari 1998.
Kita telah berpartisipasi dalam pembangunan XML sejak penciptaannya. Sangat menakjubkan untuk melihat seberapa cepat standar XML telah berkembang, dan seberapa cepat sejumlah besar vendor software telah mengadopsi standar XML.
XML sekarang penting untuk Web sama seperti HTML sebagai dasar dari web.
XML berada di mana-mana. Ini adalah alat yang paling umum untuk transmisi data antara segala macam aplikasi, dan menjadi semakin populer di bidang penyimpanan dan mendeskripsikan informasi.
XML digunakan dalam banyak aspek pembangunan web, sering untuk menyederhanakan penyimpanan data dan berbagi.
Jika kita perlu menampilkan data dinamis dalam dokumen HTML, akan memerlukan kerja keras untuk mengedit HTML setiap kali perubahan data. Dengan XML, data dapat disimpan dalam file XML terpisah. Dengan cara ini kita bisa berkonsentrasi menggunakan HTML untuk layout dan tampilan, dan pastikan bahwa perubahan data mendasar tidak akan memerlukan perubahan apapun pada HTML. Dengan beberapa baris JavaScript, kita dapat membaca file XML eksternal dan memperbarui konten data dari HTML kita.
Dalam dunia nyata, sistem komputer dan database mengandung data dalam format yang tidak kompatibel. Data XML disimpan dalam format teks biasa, menyediakan perangkat lunak dan perangkat keras yang menyimpan data secara independen.
Hal ini membuat menjadi lebih mudah untuk membuat data bahwa aplikasi yang berbeda dapat berbagi.
Dengan XML, data dapat dengan mudah dipertukarkan antara sistem yang tidak kompatibel. Salah satu tantangan yang paling memakan waktu untuk para pengembang adalah untuk pertukaran data antara sistem yang tidak kompatibel melalui Internet.
Bertukar data dalam XML sangat mengurangi kompleksitas, karena data dapat dibaca oleh aplikasi berbeda yang tidak kompatibel.
Upgrade ke sistem baru (hardware atau software platform), selalu memakan waktu. Sejumlah besar data harus dikonversi dan data yang tidak kompatibel sering hilang.
XML adalah data yang disimpan dalam format teks. Hal ini membuat menjadi lebih mudah untuk memperluas atau upgrade ke sistem operasi baru, aplikasi baru, atau browser baru, tanpa kehilangan data.
Karena XML bersifat independen dari perangkat keras, perangkat lunak dan aplikasi, XML dapat membuat data lebih tersedia dan berguna. Aplikasi yang berbeda dapat mengakses data kita, tidak hanya dalam halaman HTML, tetapi juga dari sumber data XML. Dengan XML, data dapat tersedia untuk semua jenis "mesin pembaca" (komputer Genggam, mesin suara, feed berita, dll), dan membuatnya lebih tersedia untuk orang-orang buta, atau orang-orang cacat lainnya.
Banyak bahasa internet baru yang dibuat dengan XML. Berikut adalah beberapa contoh:
• XHTML versi terbaru dari HTML
• WSDL untuk menggambarkan layanan web yang tersedia
• WAP dan WML sebagai bahasa markup untuk perangkat genggam
• RSS bahasa untuk feed berita
• RDF dan OWL untuk menggambarkan sumber daya dan ontologi
• SMIL untuk menggambarkan multimedia untuk web
Jika mereka benar memiliki selera, aplikasi di masa depan akan menukaran data dalam XML. Masa depan mungkin memberi kita pengolah kata, aplikasi spreadsheet dan database yang dapat membaca data satu sama lain dalam format teks murni, tanpa utilitas konversi di antaranya. Kita hanya bisa berdoa agar semua vendor perangkat lunak akan setuju.
Dokumen XML harus berisi elemen akar. Elemen ini adalah "induk" dari semua elemen lainnya. Unsur-unsur dalam bentuk dokumen XML pohon dokumen. Pohon itu dimulai pada akar dan cabang ke tingkat terendah dari pohon. Semua elemen dapat memiliki sub elemen (elemen anak).
Istilah orangtua, anak, dan saudara digunakan untuk menggambarkan hubungan antara elemen. Elemen orangtua memiliki anak. Anak-anak pada tingkat yang sama disebut saudara (adik atau kakak). Semua elemen dapat memiliki konten teks dan atribut (seperti dalam HTML).
Aturan sintaks XML sangat sederhana dan logis. Peraturan - peraturan tersebut mudah dipelajari, dan mudah digunakan.
Dalam HTML, kita sering melihat unsur-unsur yang tidak memiliki tag penutup.
Pada XML, itu adalah ilegal untuk menghilangkan tag penutup. Semua elemen harus memiliki tag penutup.
Elemen XML didefinisikan menggunakan tag XML. Tag XML bersifat case sensitive. Membuka dan menutup tag harus ditulis dengan kasus yang sama.
Dalam HTML, kita mungkin melihat unsur-unsur elemen bersarang yang tidak benar.
Dalam XML, semua elemen harus benar diulang dalam satu sama lain.
Dokumen XML harus berisi satu unsur yang merupakan induk dari semua elemen lainnya. Elemen ini disebut root element.
Elemen XML dapat memiliki atribut dalam nama / pasangan nilai seperti pada HTML.
Dalam XML nilai atribut harus selalu diberi tanda kutip.
Beberapa karakter memiliki arti khusus di XML. Jika kita menempatkan karakter seperti "<" di dalam elemen XML, maka akan menghasilkan kesalahan karena parser menafsirkannya sebagai awal sebuah elemen baru. Untuk menghindari kesalahan ini, ganti karakter "<" dengan referensi entitas.
Sintaks untuk menulis komentar dalam XML mirip dengan HTML.
HTML memotong karakter spasi putih-ganda menjadi satu spasi putih-tunggal.
Dengan XML, karakter spasi di dokumen tidak terpotong.
Minggu, 09 Mei 2010
minggu kesepuluh progweb
Pada minggu kesepuluh kuliah pemrograman web ini, masih mempelajari tentang JavaScript lanjut.
Bagi setiap orang yang pernah belajar suatu bahasa pemrograman tertentu pasti pernah mengenal konsep array. Array sering kali digambarkan sebagai suatu variabel yang mampu menampung banyak nilai oleh karenanya sering kali juga dikenal dengan sebutan variabel array.
Dalam JavaScript terdapat dua cara untuk mendeklarasikan suatu array.
Bentuk umum dari cara yang pertama adalah:
var nama_variabel_array = new Array(isi_array);
contoh:
var hobi = new Array("memancing","membaca","melukis","menyanyi");
Pada contoh tersebut dideklarasikan suatu variabel array bernama hobi. Varibel array ini berisi nilai - nilai bertipe data String, yaitu "memancing","membaca","melukis", dan "menyanyi". Pada cara pendeklarasian seperti ini suatu variabel array akan langsung diberi nilai awal dan ukuran dari variabel array yang terbentuk akan disesuaikan dengan banyaknya nilai awal yang diisikan.
Bentuk umum dari cara yang kedua adalah:
var nama_variabel_array = new Array(ukuran);
contoh:
var negara = new Array();
Pada cara pendeklarasian kedua seperti di atas akan menghasilkan suatu variabel array bernama negara. Yang menarik dari array yang dimiliki oleh Java Script adalah ukurannya yang dinamis. Dalam Java Script seseorang yang ingin membuat suatu array tidak perlu menentukan ukuran array yang akan dibuat. Ukuran array dalam Java Script akan secara otomatis menyesuaikan dengan jumlah data yang ditampung di dalamnya.
Untuk menyimpan data pada suatu array ataupun untuk mengakses data yang tersimpan di dalam suatu array dapat dilakukan dengan menyebutkan nama array dan diikuti dengan index tempat data tersebut berada dalam array yang bersangkutan.
Misalnya pada array negara akan dimasukkan data - data negara: "indonesia", "jepang", "belanda", dan "malaysia", maka dapat dilakukan dengan:
negara[0] = "indonesia";
negara[1] = "jepang";
negara[2] = "belanda";
negara[3] = "malaysia";
var coba = negara[1];
Pada contoh di atas, array negara dengan index 0 akan berisi data string "indonesia", dan pada index 2 akan berisi data string "belanda". Variabel coba pada contoh di atas akan berisi data yang dicopykan dari array negara index 1. Dengan kata lain variabel coba pada contoh di atas akan berisi data string "jepang".
Obyek standart JavaScript distandarisasikan oleh asosiasi ECMA (European Computer Manufacturer Association). Berikut ini adalah daftar obyek standart JavaScript: obyek Array, obyek Date, obyek Math, obyek String, obyek Boolean, obyek Function, obyek Number, dan obyek RegExp.
Obyek array adalah satu obyek yang memungkinkan kita untuk membuat dan memanipulasi tabel. Metoda standart dari obyek array adalah sebagai berikut : Table.join();, Table.sort();, Table.reverse();, concat(tab1,tab2[,tab3,...]);, Table.pop();, Table.push(nilai1[,nilai2,...]);, Table.shift();, Table.slice();, Table.splice();, Table.unshift(nilai1[,nilai2,...]);, Table.toString();, Table.valueIf();.
Obyek string adalah satu obyek yang berisi beberapa metoda dan properti untuk memanipulasi data jenis string. Obyek string sendiri hanya mempunyai satu properti yaitu properti length untuk memperoleh panjang dari variabel data string. Sintaks dari properti ini adalah sebagai berikut :
x = nama_variabel_string.length;
x = ('sembarang teks').length;
metoda dari obyek string memungkinkan kita untuk memperoleh satu potongan/bagian dari data string dan juga memodifikasinya. Berikut ini adalah beberapa metoda standard dari obyek string : string.big();, string.small();, string.blink();, string.bold();, string.charAt(posisi);, string.fixed();, string.charCodeAt(posisi);concat(teks1,teks2,...), string.fontcolor(warna);, string.fontsize(ukuran);, string.indexOf(substring,posisi);, string.lastIndexOf(substring,posisi);, string.italics();, string.link(URL);, string.strike();, string.sub();, string.sup();, string.substr(posisi,panjang);, string.substring(posisi1,posisi2);, string.toLowerCase();, string.toUpperCase();, string.split();.
Bagi setiap orang yang pernah belajar suatu bahasa pemrograman tertentu pasti pernah mengenal konsep array. Array sering kali digambarkan sebagai suatu variabel yang mampu menampung banyak nilai oleh karenanya sering kali juga dikenal dengan sebutan variabel array.
Dalam JavaScript terdapat dua cara untuk mendeklarasikan suatu array.
Bentuk umum dari cara yang pertama adalah:
var nama_variabel_array = new Array(isi_array);
contoh:
var hobi = new Array("memancing","membaca","melukis","menyanyi");
Pada contoh tersebut dideklarasikan suatu variabel array bernama hobi. Varibel array ini berisi nilai - nilai bertipe data String, yaitu "memancing","membaca","melukis", dan "menyanyi". Pada cara pendeklarasian seperti ini suatu variabel array akan langsung diberi nilai awal dan ukuran dari variabel array yang terbentuk akan disesuaikan dengan banyaknya nilai awal yang diisikan.
Bentuk umum dari cara yang kedua adalah:
var nama_variabel_array = new Array(ukuran);
contoh:
var negara = new Array();
Pada cara pendeklarasian kedua seperti di atas akan menghasilkan suatu variabel array bernama negara. Yang menarik dari array yang dimiliki oleh Java Script adalah ukurannya yang dinamis. Dalam Java Script seseorang yang ingin membuat suatu array tidak perlu menentukan ukuran array yang akan dibuat. Ukuran array dalam Java Script akan secara otomatis menyesuaikan dengan jumlah data yang ditampung di dalamnya.
Untuk menyimpan data pada suatu array ataupun untuk mengakses data yang tersimpan di dalam suatu array dapat dilakukan dengan menyebutkan nama array dan diikuti dengan index tempat data tersebut berada dalam array yang bersangkutan.
Misalnya pada array negara akan dimasukkan data - data negara: "indonesia", "jepang", "belanda", dan "malaysia", maka dapat dilakukan dengan:
negara[0] = "indonesia";
negara[1] = "jepang";
negara[2] = "belanda";
negara[3] = "malaysia";
var coba = negara[1];
Pada contoh di atas, array negara dengan index 0 akan berisi data string "indonesia", dan pada index 2 akan berisi data string "belanda". Variabel coba pada contoh di atas akan berisi data yang dicopykan dari array negara index 1. Dengan kata lain variabel coba pada contoh di atas akan berisi data string "jepang".
Obyek standart JavaScript distandarisasikan oleh asosiasi ECMA (European Computer Manufacturer Association). Berikut ini adalah daftar obyek standart JavaScript: obyek Array, obyek Date, obyek Math, obyek String, obyek Boolean, obyek Function, obyek Number, dan obyek RegExp.
Obyek array adalah satu obyek yang memungkinkan kita untuk membuat dan memanipulasi tabel. Metoda standart dari obyek array adalah sebagai berikut : Table.join();, Table.sort();, Table.reverse();, concat(tab1,tab2[,tab3,...]);, Table.pop();, Table.push(nilai1[,nilai2,...]);, Table.shift();, Table.slice();, Table.splice();, Table.unshift(nilai1[,nilai2,...]);, Table.toString();, Table.valueIf();.
Obyek string adalah satu obyek yang berisi beberapa metoda dan properti untuk memanipulasi data jenis string. Obyek string sendiri hanya mempunyai satu properti yaitu properti length untuk memperoleh panjang dari variabel data string. Sintaks dari properti ini adalah sebagai berikut :
x = nama_variabel_string.length;
x = ('sembarang teks').length;
metoda dari obyek string memungkinkan kita untuk memperoleh satu potongan/bagian dari data string dan juga memodifikasinya. Berikut ini adalah beberapa metoda standard dari obyek string : string.big();, string.small();, string.blink();, string.bold();, string.charAt(posisi);, string.fixed();, string.charCodeAt(posisi);concat(teks1,teks2,...), string.fontcolor(warna);, string.fontsize(ukuran);, string.indexOf(substring,posisi);, string.lastIndexOf(substring,posisi);, string.italics();, string.link(URL);, string.strike();, string.sub();, string.sup();, string.substr(posisi,panjang);, string.substring(posisi1,posisi2);, string.toLowerCase();, string.toUpperCase();, string.split();.
Sabtu, 01 Mei 2010
minggu kesembilan progweb
Di minggu kesembilan perkuliahan pemrograman web, masih membahas tentang Java Script.
Dalam Java Script terdapat tiga macam message box standar, yaitu alert, confirm, dan prompt. Dalam JavaScript ketiga message box ini merupakan bagian dari objek window.
Alert digunakan untuk menampilkan pesan / informasi yang sifatnya penting dan mendesak. Misalkan saja informasi yang menyatakan bahwa suatu halaman web membutuhkan shockwave player yang terinstal pada web browser. Bentuk umum dari message box alert adalah: window.alert(pesan);
Confirm digunakan untuk meminta konfirmasi dari pengunjung web. Nilai yang mampu ditampung oleh message box ini adalah nilai true atau false. Kedua nilai ini dihasilkan dari penekanan tombol Ok atau Cancel. Penekanan tombol Ok akan menghasilkan nilai true sedangkan penekanan tombol Cancel akan menghasilkan nilai false. Bentuk umum dari message box confirm adalah: window.confirm(pertanyaan);
Prompt dapat digunakan untuk menampung nilai yang diinputkan oleh pengunjung web. Bentuk umum dari message box prompt adalah: window.prompt(pesan, nilai_default);
Penggunaan function memungkinkan penulisan suatu kode program secara modular atau yang sering kali disebut sebagai modular programming. Penulisan function pada Java Script umumnya diletakkan pada bagian HEAD dalam dokumen HTML.
Bentuk umum dalam penulisan function adalah:
function nama_function()
{
//statement - statement yang akan dieksekusi oleh function
}
Ketika suatu function ingin digunakan yang perlu dilakukan adalah memanggil nama functionnya.
Suatu function juga bisa melewatkan suatu parameter ketika function tersebut dipanggil. Bentuk umum penulisannya adalah:
function nama_function(parameter1, parameter2, ...)
{
//statement - statement yang akan dieksekusi oleh function
}
Suatu function juga bisa menghasilkan suatu nilai ketika function tersebut dipanggil. Untuk menjadikan function yang dibuat dapat menghasilkan / mengembalikan suatu nilai ketika dipanggil, yang perlu dilakukan adalah dengan menyertakan kata kunci return di depan nilai yang akan dikembalikan oleh function tersebut.
Berikut ini adalah bentuk umum penulisannya.
function nama_function()
{
//statement - statement yang akan dieksekusi oleh function
return nilai_kembali;
}
Event adalah kejadian yang terjadi pada suatu halaman web. Kejadian ini bisa bermacam - macam, ada kejadian penekanan tombol, kejadian pengubahan nilai pada textbox, dan bermacam - macam kejadian lainnya. Kejadian - kejadian tersebut bisa diarahkan untuk memicu pemanggilan suatu function tertentu. Konsep pemrograman di mana suatu function dipanggil berdasarkan suatu event tertentu dikenal dengan istilah event handling programming.
Event onClick merupakan kejadian penekanan tombol mouse (click) pada komponen form. Kejadian ini bisa berupa penekanan tombol, pemilihan checkbox maupun radio button, dan pemilihan suatu link, serta penekanan tombol submit ataupun reset. Pengaturan terhadap event ini dilakukan dengan menuliskan atribut onClick pada tag HTML yang
bersangkutan. Atribut ini dapat diberi nilai berupa nama function yang akan dipicu oleh event tersebut.
Dalam dokument HTML untuk membuat suatu tombol bebas (selain tombol submit dan reset) dapat menggunakan tag INPUT dengan menyertakan atribut TYPE yang diberi nilai BUTTON. Label pada tombol bisa diatur menggunakan atribut VALUE. Untuk mengakses nilai yang tertampung dalam suatu komponen, yang perlu dilakukan adalah menyebutkan
nama form tempat komponen tersebut berada, selanjutnya baru sebutkan nama komponennya dan diakhiri dengan kata kunci value. Penyebutan itu dilakukan dengan menyertakan tanda "." (titik) sebagai pemisah. Hal ini berlaku juga ketika Java Script ingin menempatkan nilai yang dihasilkan ke dalam suatu komponen dalam form HTML.
Atribut READONLY yang terdapat pada suatu textbox menjadikan nilai pada textbox tersebut tidak dapat diubah lewat halaman web browser. Selain atribut READONLY terdapat atribut lain yaitu atribut DISABLED yang berfungsi untuk menonaktifkan
suatu komponen form.
Event onLoad berkaitan dengan kejadian pembukaan suatu file dokumen HTML ke dalam web browser sedangkan event onUnLoad berkaitan dengan kejadian penutupan suatu file dokumen HTML oleh suatu web browser. Kejadian penutupan file dokumen HTML yang dimaksud di sini bukan hanya penutupan web browser tetapi lebih mengarah ke pergantian pembukaan file dokumen HTML. Contoh paling nyata dari kejadian ini adalah ketika terjadi pemilihan link di mana web browser akan menutup file dokumen HTML yang saat ini sedang dibuka dan kemudian membuka file dokumen HTML yang lain sesuai dengan yang disebutkan pada atribut HREF pada link yang bersangkutan. Baik event onLoad maupun event onUnLoad keduanya hanya dapat disertakan sebagai atribut pada tag BODY.
Event onFocus berkaitan dengan kejadian mengarahkan fokus kursor ke suatu komponen form tertentu. Contoh nyata dari kejadian ini adalah ketika melakukan pemindahan kursor ke dalam suatu textbox baik itu dilakukan dengan menggunakan bantuan mouse ataupun menggunakan tombol tabulasi pada keyboard. Sedikit berbeda dengan event onFocus, event onBlur berkaitan dengan kejadian ketika kursor beralih meninggalkan suatu komponen form tertentu. Baik event onFocus maupun event onBlur keduanya bisa diimplementasikan pada komponen textbox dan textarea.
Event onChange merupakan suatu kejadian pengubahan nilai pada suatu komponen. Contoh nyata dari event ini adalah pada kejadian pengisian atau pengubahan nilai pada textbox, textarea, combo box, dan listbox.
Event onSelect berkaitan dengan kejadian pemilihan teks pada suatu komponen form seperti pemilihan teks yang berada pada suatu textbox. Event ini bisa diterapkan pada textbox, textarea, combo box, dan listbox.
Event onMouseOver dan onMouseOut berkaitan dengan kejadian pergerakan kursor mouse pada suatu link. Event onMouseOver terjadi ketika kursor mouse berada di atas suatu link sedangakan event onMouseOut terjadi ketika cursor mouse bergerak meninggalkan suatu link.
Dalam Java Script terdapat tiga macam message box standar, yaitu alert, confirm, dan prompt. Dalam JavaScript ketiga message box ini merupakan bagian dari objek window.
Alert digunakan untuk menampilkan pesan / informasi yang sifatnya penting dan mendesak. Misalkan saja informasi yang menyatakan bahwa suatu halaman web membutuhkan shockwave player yang terinstal pada web browser. Bentuk umum dari message box alert adalah: window.alert(pesan);
Confirm digunakan untuk meminta konfirmasi dari pengunjung web. Nilai yang mampu ditampung oleh message box ini adalah nilai true atau false. Kedua nilai ini dihasilkan dari penekanan tombol Ok atau Cancel. Penekanan tombol Ok akan menghasilkan nilai true sedangkan penekanan tombol Cancel akan menghasilkan nilai false. Bentuk umum dari message box confirm adalah: window.confirm(pertanyaan);
Prompt dapat digunakan untuk menampung nilai yang diinputkan oleh pengunjung web. Bentuk umum dari message box prompt adalah: window.prompt(pesan, nilai_default);
Penggunaan function memungkinkan penulisan suatu kode program secara modular atau yang sering kali disebut sebagai modular programming. Penulisan function pada Java Script umumnya diletakkan pada bagian HEAD dalam dokumen HTML.
Bentuk umum dalam penulisan function adalah:
function nama_function()
{
//statement - statement yang akan dieksekusi oleh function
}
Ketika suatu function ingin digunakan yang perlu dilakukan adalah memanggil nama functionnya.
Suatu function juga bisa melewatkan suatu parameter ketika function tersebut dipanggil. Bentuk umum penulisannya adalah:
function nama_function(parameter1, parameter2, ...)
{
//statement - statement yang akan dieksekusi oleh function
}
Suatu function juga bisa menghasilkan suatu nilai ketika function tersebut dipanggil. Untuk menjadikan function yang dibuat dapat menghasilkan / mengembalikan suatu nilai ketika dipanggil, yang perlu dilakukan adalah dengan menyertakan kata kunci return di depan nilai yang akan dikembalikan oleh function tersebut.
Berikut ini adalah bentuk umum penulisannya.
function nama_function()
{
//statement - statement yang akan dieksekusi oleh function
return nilai_kembali;
}
Event adalah kejadian yang terjadi pada suatu halaman web. Kejadian ini bisa bermacam - macam, ada kejadian penekanan tombol, kejadian pengubahan nilai pada textbox, dan bermacam - macam kejadian lainnya. Kejadian - kejadian tersebut bisa diarahkan untuk memicu pemanggilan suatu function tertentu. Konsep pemrograman di mana suatu function dipanggil berdasarkan suatu event tertentu dikenal dengan istilah event handling programming.
Event onClick merupakan kejadian penekanan tombol mouse (click) pada komponen form. Kejadian ini bisa berupa penekanan tombol, pemilihan checkbox maupun radio button, dan pemilihan suatu link, serta penekanan tombol submit ataupun reset. Pengaturan terhadap event ini dilakukan dengan menuliskan atribut onClick pada tag HTML yang
bersangkutan. Atribut ini dapat diberi nilai berupa nama function yang akan dipicu oleh event tersebut.
Dalam dokument HTML untuk membuat suatu tombol bebas (selain tombol submit dan reset) dapat menggunakan tag INPUT dengan menyertakan atribut TYPE yang diberi nilai BUTTON. Label pada tombol bisa diatur menggunakan atribut VALUE. Untuk mengakses nilai yang tertampung dalam suatu komponen, yang perlu dilakukan adalah menyebutkan
nama form tempat komponen tersebut berada, selanjutnya baru sebutkan nama komponennya dan diakhiri dengan kata kunci value. Penyebutan itu dilakukan dengan menyertakan tanda "." (titik) sebagai pemisah. Hal ini berlaku juga ketika Java Script ingin menempatkan nilai yang dihasilkan ke dalam suatu komponen dalam form HTML.
Atribut READONLY yang terdapat pada suatu textbox menjadikan nilai pada textbox tersebut tidak dapat diubah lewat halaman web browser. Selain atribut READONLY terdapat atribut lain yaitu atribut DISABLED yang berfungsi untuk menonaktifkan
suatu komponen form.
Event onLoad berkaitan dengan kejadian pembukaan suatu file dokumen HTML ke dalam web browser sedangkan event onUnLoad berkaitan dengan kejadian penutupan suatu file dokumen HTML oleh suatu web browser. Kejadian penutupan file dokumen HTML yang dimaksud di sini bukan hanya penutupan web browser tetapi lebih mengarah ke pergantian pembukaan file dokumen HTML. Contoh paling nyata dari kejadian ini adalah ketika terjadi pemilihan link di mana web browser akan menutup file dokumen HTML yang saat ini sedang dibuka dan kemudian membuka file dokumen HTML yang lain sesuai dengan yang disebutkan pada atribut HREF pada link yang bersangkutan. Baik event onLoad maupun event onUnLoad keduanya hanya dapat disertakan sebagai atribut pada tag BODY.
Event onFocus berkaitan dengan kejadian mengarahkan fokus kursor ke suatu komponen form tertentu. Contoh nyata dari kejadian ini adalah ketika melakukan pemindahan kursor ke dalam suatu textbox baik itu dilakukan dengan menggunakan bantuan mouse ataupun menggunakan tombol tabulasi pada keyboard. Sedikit berbeda dengan event onFocus, event onBlur berkaitan dengan kejadian ketika kursor beralih meninggalkan suatu komponen form tertentu. Baik event onFocus maupun event onBlur keduanya bisa diimplementasikan pada komponen textbox dan textarea.
Event onChange merupakan suatu kejadian pengubahan nilai pada suatu komponen. Contoh nyata dari event ini adalah pada kejadian pengisian atau pengubahan nilai pada textbox, textarea, combo box, dan listbox.
Event onSelect berkaitan dengan kejadian pemilihan teks pada suatu komponen form seperti pemilihan teks yang berada pada suatu textbox. Event ini bisa diterapkan pada textbox, textarea, combo box, dan listbox.
Event onMouseOver dan onMouseOut berkaitan dengan kejadian pergerakan kursor mouse pada suatu link. Event onMouseOver terjadi ketika kursor mouse berada di atas suatu link sedangakan event onMouseOut terjadi ketika cursor mouse bergerak meninggalkan suatu link.
Minggu, 25 April 2010
minggu kedelapan progweb
Pada minggu kedelapan kuliah progweb ini diajarkan mengenai Java Script.
Java Script merupakan bahasa pemrograman yang dieksekusi di sisi klien atau yang biasa dikenal dengan istilah client side programming di mana suatu kode program akan dikirimkan ke klien dan dieksekusi / dijalankan oleh web browser dan bukannya dieksekusi di web server. Dalam implementasinya, suatu kode program Java Script akan disisipkan pada suatu dokumen HTML dengan menggunakan pasangan tag SCRIPT dan /SCRIPT di atribut LANGUAGE dari tag SCRIPT akan diberi nilai JavaScript.
Dalam menuliskan kode program Java Script ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1. Java Script merupakan bahasa pemrograman yang bersifat case sensitive, artinya Java Script akan membedakan penggunaan huruf besar dan huruf kecil. "DOCUMENT" akan lain artinya dengan "document" ataupun "Document".
2. Setiap statement / pernyataan dalam kode program Java Script selalu diakhiri dengan karakter ";" (titik koma / semicolon).
Dalam Java Script perintah yang digunakan untuk mencetak suatu teks pada dokumen HTML adalah document.write("pesannya").
Dalam menuliskan kode program adakalanya dibutuhkan untuk menuliskan suatu komentar ataupun keterangan berkenaan dengan kode program tersebut, oleh karenanya dibutuhkan suatu mekanisme penulisan komentar. Komentar itu sendiri akan diabaikan dan tidak akan dieksekusi / dijalankan oleh web browser.
Terdapat dua cara untuk menyertakan komentar dalam Java Script:
1. Menggunakan penanda //
Penanda // digunakan untuk menuliskan komentar dalam satu baris
2. Menggunakan pasangan penanda /* dan */
Pasangan penanda /* dan */ digunakan untuk menuliskan komentar yang lebih dari satu baris
Dalam Java Script terdapat tiga macam tipe data utama, yaitu tipe data String (kumpulan karakter), tipe data bilangan / numerik, dan tipe data logika / boolean. Pada tipe data boolean akan mengenal dua buah nilai yaitu true dan false.
Pendeklarasian variabel dalam Java Script ditandai dengan penggunaan kata kunci var dan diikuti dengan nama variabel. Tipe data dari suatu variabel ditentukan oleh nilai yang diisikan ke dalam variabel tersebut dan bukannya dideklarasikan secara eksplisit.
Operator aritmatika adalah operator yang digunakan untuk menangani / mengoperasikan suatu nilai bertipe data numerik.
Operator penugasan / assignment adalah operator yang digunakan untuk memberikan / memasukkan nilai ke dalam suatu variabel.
Operator pembanding adalah operator yang digunakan untuk membandingkan dua buah nilai dan akan menghasilkan nilai bertipe data boolean yaitu benar(true) atau salah (false).
Operator logika adalah operator yang digunakan untuk mengoperasikan nilai - nilai
bertipe data boolean yang bernilai true atau false.
Seperti pernah dijelaskan sebelumnya bahwa nilai bertipe data string merupakan nilai yang terdiri dari sekumpulan karakter sehingga membentuk suatu nilai berupa kata ataupun kalimat tertentu. Untuk nilai - nilai bertipe data string terdapat suatu operator yang berguna untuk menggabungkan nilai string. Operator ini dikenal dengan nama operator penggabungan string yang dituliskan dengan penanda +. Apabila suatu nilai bertipe data string dijumlahkan dengan nilai bertipe data numerik maka secara otomatis nilai bertipe data numerik tersebut akan dikonversi menjadi tipe data string sehingga pada akhirnya akan dihasilkan suatu nilai bertipe data string.
Dalam pemrograman Java Script dimungkinkan untuk melakukan konversi / pengubahan tipe data. Tipe data yang memungkinkan untuk dikonversi adalah tipe data string ke tipe data numerik. Ada dua fungsi yang bisa digunakan untuk mengkonversi suatu nilai bertipe data string ke numerik. Fungsi yang pertama adalah fungsi parseInt() dan fungsi yang kedua adalah fungsi parseFloat(). Fungsi parseInt() digunakan untuk melakukan konversi dari tipe data string ke tipe data numerik berbentuk bilangan bulat / integer. Dan fungsi parseFloat() digunakan untuk melakukan konversi dari tipe data string ke tipe data numerik berbentuk bilangan pecahan / floating point.
Statemen if digunakan untuk melakukan percabangan dalam melakukan eksekusi sejumlah statement. Bentuk umum dari statement if yang paling sederhana adalah:
if (kondisi)
{
//statement - statement yang akan dieksekusi bila kondisi benar
}
Statement if tersebut adalah bentuk statement if yang paling sederhana di mana statement - statement yang berada di antara penanda kurung kurawal akan dieksekusi apabila kondisi yang dicek menghasilkan nilai true. Apabila kondisi yang dicek ternyata menghasilkan nilai false, maka statement - statement yang berada di antara
penanda kurung kurawal tersebut tidak akan dieksekusi.
Statement if ... else ... merupakan pengembangan dari bentuk statement if. Bentuk umum dari statement ini adalah:
if (kondisi)
{
//statement - statement yang dieksekusi bila kondisi benar
}
else
{
//statement - statement yang dieksekusi bila kondisi salah
}
Pada statement ini terdapat dua blok kurung kurawal, di mana blok kurung kurawal pertama akan berisi statement - statement yang hanya akan dieksekusi apabila kondisi yang dicek menghasilkan nilai true, sedangkan statemant - statement pada blok kurung kurawal kedua akan diabaikan. Apabila ternyata kondisi yang dicek menghasilkan nilai false maka statement - statement pada blok kurung kurawal pertama tidak akan dieksekusi melainkan statement - statement pada kurung kurawal kedua lah yang akan dieksekusi.
Statement if ... else if ... memungkinkan terjadinya pengecekan kondisi secara berlapis. Berikut ini adalah bentuk umum dari statement if ... else if ...
if (kondisi1)
{
//statement - statement bila kondisi 1 benar
}
else if (kondisi2)
{
//statement - statement bila kondisi 2 benar
}
else
{
//statement - statement bila semua kondisi salah
}
Bentuk ini juga dikenal sebagai if bertingkat di mana terdapat beberapa kondisi yang akan dicek. Kondisi kedua hanya akan dicek apabila kondisi pertama bernilai salah, kondisi ketiga juga hanya akan dicek apabila kondisi pertama dan kedua bernilai salah, demikian seterusnya proses pengecekan kondisi berlangsung sampai ditemui suatu kondisi yang bernilai benar. Apabila tidak ditemui satu kondisi pun yang bernilai benar maka yang akan dieksekusi adalah statement - statement yang berada pada blok else.
Statement switch ... case ... merupakan suatu bentuk statement alternatif untuk melakukan percabangan. Statement ini sebenarnya merupakan bentuk ringkas dari statement if ... else if ...
Bentuk umum dari statement switch ... case ... adalah:
switch (variabel)
{
case nilai_penguji1: //stament - statement pilihan 1
break;
case nilai_penguji2: //stament - statement pilihan 2
break;
default : //statement - statement default
};
Statement - statement pilihan 1 hanya akan dieksekusi bila didapati nilai variabel yang diuji sama dengan nilai penguji 1, dan statement - statement pilihan 2 pun hanya akan dieksekusi bila nilai dari variabel yang diuji sama dengan nilai penguji 2, demikian seterusnya. Yang perlu diperhatikan di sini adalah di akhir penulisan
statement - statement pada tiap pilihan harus diakhiri oleh statement break. Apabila nilai dari variabel yang diuji tidak memiliki kesamaan dengan salah satu dari nilai - nilai penguji yang ada, maka statement - statement yang akan dieksekusi adalah statement - statement pada blok default.
Operator ... ? ... : ... digunakan untuk melakukan suatu proses percabangan sederhana. Operator ini biasa digunakan untuk menyederhanakan statement if ... else ..., hanya saja pada operator ini hanya mampu menangani satu statement untuk pengecekan kondisi yang menghasilkan nilai true dan satu statement untuk pengecekan kondisi yang menghasilkan nilai false.
Bentuk umum dari penggunaan operator ... ? ... : ... adalah:
kondisi ? statement_kondisi_true : statement_kondisi_false;
Statement while merupakan salah satu statement yang bisa digunakan untuk melakukan suatu proses perulangan / looping. Bentuk umum dari statement while adalah:
while (kondisi)
{
//statement - statement yang diulang
}
Statement - statement yang berada di antara penanda kurung kurawal buka dan kurung kurawal tutup akan diulang berkali - kali selama kondisi yang dicek menghasilkan nilai true. Proses perulangan akan berakhir ketika didapati kondisi yang dicek menghasilkan nilai false.
Selain menggunakan statement while, proses perulangan / looping juga bisa dilakukan dengan menggunakan statement do ... while.
Bentuk umum dari statement do ... while adalah:
do
{
//statement - statement yang diulang
} while (kondisi);
Sedikit berbeda dengan statement while, pada statement do ... while pengecekan kondisi dilakukan di akhir penanda kurung kurawal. Artinya statement - statement
yang berada di antara penanda kurung kurawal akan dieksekusi terlebih dahulu baru kemudian dilakukan pengecekkan kondisi. Apabila kondisi yang dicek menghasilkan nilai true maka statement - statement tersebut akan dieksekusi kembali secara berulang - ulang sampai ditemui hasil pengecekan kondisi yang menghasilkan nilai false.
Statement for juga merupakan salah satu statement yang bisa digunakan untuk melakukan perulangan / looping. Bentuk umum dari statement for adalah:
for (inisialisasi; kondisi; penaikan_penurunan)
{
//statement - statement yang diulang
}
Statement for banyak digunakan untuk melakukan perulangan di mana banyaknya jumlah perulangan sudah diketahui dengan pasti sebelumnya. Inisialisasi dalam konteks for merupakan proses pemberian nilai awal pada variabel pencacah. Variabel inilah yang akan selalu diuji nilainya pada bagian pengecekan kondisi. Apabila hasil pengecekan kondisi bernilai benar maka statement - statement yang berada di antara kurung kurawal buka dan kurung kurawal tutup akan dieksekusi. Diakhir eksekusi statement - statement tersebut, nilai dari variabel pencacah tersebut akan mengalami proses penaikan ataupun penurunan. Setelah itu variabel ini akan kembali dicek nilainya di bagian kondisi. Dan apabila didapati hasil true dari proses pengecekan tersebut
maka statement - statement pada blok kurung kurawal akan kembali diulang. Dan demikian seterusnya proses perulangan ini berlangsung sampai didapati nilai false dari hasil pengecekan kondisi.
Java Script merupakan bahasa pemrograman yang dieksekusi di sisi klien atau yang biasa dikenal dengan istilah client side programming di mana suatu kode program akan dikirimkan ke klien dan dieksekusi / dijalankan oleh web browser dan bukannya dieksekusi di web server. Dalam implementasinya, suatu kode program Java Script akan disisipkan pada suatu dokumen HTML dengan menggunakan pasangan tag SCRIPT dan /SCRIPT di atribut LANGUAGE dari tag SCRIPT akan diberi nilai JavaScript.
Dalam menuliskan kode program Java Script ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1. Java Script merupakan bahasa pemrograman yang bersifat case sensitive, artinya Java Script akan membedakan penggunaan huruf besar dan huruf kecil. "DOCUMENT" akan lain artinya dengan "document" ataupun "Document".
2. Setiap statement / pernyataan dalam kode program Java Script selalu diakhiri dengan karakter ";" (titik koma / semicolon).
Dalam Java Script perintah yang digunakan untuk mencetak suatu teks pada dokumen HTML adalah document.write("pesannya").
Dalam menuliskan kode program adakalanya dibutuhkan untuk menuliskan suatu komentar ataupun keterangan berkenaan dengan kode program tersebut, oleh karenanya dibutuhkan suatu mekanisme penulisan komentar. Komentar itu sendiri akan diabaikan dan tidak akan dieksekusi / dijalankan oleh web browser.
Terdapat dua cara untuk menyertakan komentar dalam Java Script:
1. Menggunakan penanda //
Penanda // digunakan untuk menuliskan komentar dalam satu baris
2. Menggunakan pasangan penanda /* dan */
Pasangan penanda /* dan */ digunakan untuk menuliskan komentar yang lebih dari satu baris
Dalam Java Script terdapat tiga macam tipe data utama, yaitu tipe data String (kumpulan karakter), tipe data bilangan / numerik, dan tipe data logika / boolean. Pada tipe data boolean akan mengenal dua buah nilai yaitu true dan false.
Pendeklarasian variabel dalam Java Script ditandai dengan penggunaan kata kunci var dan diikuti dengan nama variabel. Tipe data dari suatu variabel ditentukan oleh nilai yang diisikan ke dalam variabel tersebut dan bukannya dideklarasikan secara eksplisit.
Operator aritmatika adalah operator yang digunakan untuk menangani / mengoperasikan suatu nilai bertipe data numerik.
Operator penugasan / assignment adalah operator yang digunakan untuk memberikan / memasukkan nilai ke dalam suatu variabel.
Operator pembanding adalah operator yang digunakan untuk membandingkan dua buah nilai dan akan menghasilkan nilai bertipe data boolean yaitu benar(true) atau salah (false).
Operator logika adalah operator yang digunakan untuk mengoperasikan nilai - nilai
bertipe data boolean yang bernilai true atau false.
Seperti pernah dijelaskan sebelumnya bahwa nilai bertipe data string merupakan nilai yang terdiri dari sekumpulan karakter sehingga membentuk suatu nilai berupa kata ataupun kalimat tertentu. Untuk nilai - nilai bertipe data string terdapat suatu operator yang berguna untuk menggabungkan nilai string. Operator ini dikenal dengan nama operator penggabungan string yang dituliskan dengan penanda +. Apabila suatu nilai bertipe data string dijumlahkan dengan nilai bertipe data numerik maka secara otomatis nilai bertipe data numerik tersebut akan dikonversi menjadi tipe data string sehingga pada akhirnya akan dihasilkan suatu nilai bertipe data string.
Dalam pemrograman Java Script dimungkinkan untuk melakukan konversi / pengubahan tipe data. Tipe data yang memungkinkan untuk dikonversi adalah tipe data string ke tipe data numerik. Ada dua fungsi yang bisa digunakan untuk mengkonversi suatu nilai bertipe data string ke numerik. Fungsi yang pertama adalah fungsi parseInt() dan fungsi yang kedua adalah fungsi parseFloat(). Fungsi parseInt() digunakan untuk melakukan konversi dari tipe data string ke tipe data numerik berbentuk bilangan bulat / integer. Dan fungsi parseFloat() digunakan untuk melakukan konversi dari tipe data string ke tipe data numerik berbentuk bilangan pecahan / floating point.
Statemen if digunakan untuk melakukan percabangan dalam melakukan eksekusi sejumlah statement. Bentuk umum dari statement if yang paling sederhana adalah:
if (kondisi)
{
//statement - statement yang akan dieksekusi bila kondisi benar
}
Statement if tersebut adalah bentuk statement if yang paling sederhana di mana statement - statement yang berada di antara penanda kurung kurawal akan dieksekusi apabila kondisi yang dicek menghasilkan nilai true. Apabila kondisi yang dicek ternyata menghasilkan nilai false, maka statement - statement yang berada di antara
penanda kurung kurawal tersebut tidak akan dieksekusi.
Statement if ... else ... merupakan pengembangan dari bentuk statement if. Bentuk umum dari statement ini adalah:
if (kondisi)
{
//statement - statement yang dieksekusi bila kondisi benar
}
else
{
//statement - statement yang dieksekusi bila kondisi salah
}
Pada statement ini terdapat dua blok kurung kurawal, di mana blok kurung kurawal pertama akan berisi statement - statement yang hanya akan dieksekusi apabila kondisi yang dicek menghasilkan nilai true, sedangkan statemant - statement pada blok kurung kurawal kedua akan diabaikan. Apabila ternyata kondisi yang dicek menghasilkan nilai false maka statement - statement pada blok kurung kurawal pertama tidak akan dieksekusi melainkan statement - statement pada kurung kurawal kedua lah yang akan dieksekusi.
Statement if ... else if ... memungkinkan terjadinya pengecekan kondisi secara berlapis. Berikut ini adalah bentuk umum dari statement if ... else if ...
if (kondisi1)
{
//statement - statement bila kondisi 1 benar
}
else if (kondisi2)
{
//statement - statement bila kondisi 2 benar
}
else
{
//statement - statement bila semua kondisi salah
}
Bentuk ini juga dikenal sebagai if bertingkat di mana terdapat beberapa kondisi yang akan dicek. Kondisi kedua hanya akan dicek apabila kondisi pertama bernilai salah, kondisi ketiga juga hanya akan dicek apabila kondisi pertama dan kedua bernilai salah, demikian seterusnya proses pengecekan kondisi berlangsung sampai ditemui suatu kondisi yang bernilai benar. Apabila tidak ditemui satu kondisi pun yang bernilai benar maka yang akan dieksekusi adalah statement - statement yang berada pada blok else.
Statement switch ... case ... merupakan suatu bentuk statement alternatif untuk melakukan percabangan. Statement ini sebenarnya merupakan bentuk ringkas dari statement if ... else if ...
Bentuk umum dari statement switch ... case ... adalah:
switch (variabel)
{
case nilai_penguji1: //stament - statement pilihan 1
break;
case nilai_penguji2: //stament - statement pilihan 2
break;
default : //statement - statement default
};
Statement - statement pilihan 1 hanya akan dieksekusi bila didapati nilai variabel yang diuji sama dengan nilai penguji 1, dan statement - statement pilihan 2 pun hanya akan dieksekusi bila nilai dari variabel yang diuji sama dengan nilai penguji 2, demikian seterusnya. Yang perlu diperhatikan di sini adalah di akhir penulisan
statement - statement pada tiap pilihan harus diakhiri oleh statement break. Apabila nilai dari variabel yang diuji tidak memiliki kesamaan dengan salah satu dari nilai - nilai penguji yang ada, maka statement - statement yang akan dieksekusi adalah statement - statement pada blok default.
Operator ... ? ... : ... digunakan untuk melakukan suatu proses percabangan sederhana. Operator ini biasa digunakan untuk menyederhanakan statement if ... else ..., hanya saja pada operator ini hanya mampu menangani satu statement untuk pengecekan kondisi yang menghasilkan nilai true dan satu statement untuk pengecekan kondisi yang menghasilkan nilai false.
Bentuk umum dari penggunaan operator ... ? ... : ... adalah:
kondisi ? statement_kondisi_true : statement_kondisi_false;
Statement while merupakan salah satu statement yang bisa digunakan untuk melakukan suatu proses perulangan / looping. Bentuk umum dari statement while adalah:
while (kondisi)
{
//statement - statement yang diulang
}
Statement - statement yang berada di antara penanda kurung kurawal buka dan kurung kurawal tutup akan diulang berkali - kali selama kondisi yang dicek menghasilkan nilai true. Proses perulangan akan berakhir ketika didapati kondisi yang dicek menghasilkan nilai false.
Selain menggunakan statement while, proses perulangan / looping juga bisa dilakukan dengan menggunakan statement do ... while.
Bentuk umum dari statement do ... while adalah:
do
{
//statement - statement yang diulang
} while (kondisi);
Sedikit berbeda dengan statement while, pada statement do ... while pengecekan kondisi dilakukan di akhir penanda kurung kurawal. Artinya statement - statement
yang berada di antara penanda kurung kurawal akan dieksekusi terlebih dahulu baru kemudian dilakukan pengecekkan kondisi. Apabila kondisi yang dicek menghasilkan nilai true maka statement - statement tersebut akan dieksekusi kembali secara berulang - ulang sampai ditemui hasil pengecekan kondisi yang menghasilkan nilai false.
Statement for juga merupakan salah satu statement yang bisa digunakan untuk melakukan perulangan / looping. Bentuk umum dari statement for adalah:
for (inisialisasi; kondisi; penaikan_penurunan)
{
//statement - statement yang diulang
}
Statement for banyak digunakan untuk melakukan perulangan di mana banyaknya jumlah perulangan sudah diketahui dengan pasti sebelumnya. Inisialisasi dalam konteks for merupakan proses pemberian nilai awal pada variabel pencacah. Variabel inilah yang akan selalu diuji nilainya pada bagian pengecekan kondisi. Apabila hasil pengecekan kondisi bernilai benar maka statement - statement yang berada di antara kurung kurawal buka dan kurung kurawal tutup akan dieksekusi. Diakhir eksekusi statement - statement tersebut, nilai dari variabel pencacah tersebut akan mengalami proses penaikan ataupun penurunan. Setelah itu variabel ini akan kembali dicek nilainya di bagian kondisi. Dan apabila didapati hasil true dari proses pengecekan tersebut
maka statement - statement pada blok kurung kurawal akan kembali diulang. Dan demikian seterusnya proses perulangan ini berlangsung sampai didapati nilai false dari hasil pengecekan kondisi.
Sabtu, 27 Maret 2010
minggu ketujuh progweb
Pada minggu ketujuh kuliah pemrograman web, diadakan ujian tengah semester di kelas praktikum. Di kelas teori diadakan kuis besar dan diajarkan mengenai CSS internal, in line, dan eksternal.
Ada 3 cara yang dapat digunakan untuk mendefinisikan suatu style CSS, yaitu secara internal, secara in line, dan secara eksternal.
Model pendefinisian secara internal dilakukan dengan menempatkan definisi style CSS di antara pasangan tag STYLE dan /STYLE yang ditempatkan di bagian HEAD dari suatu dokumen HTML yang akan mengimplementasikan style CSS tersebut. Model pendefinisian semacam inilah yang digunakan pada contoh - contoh sebelumnya.
Model pendefinisian secara in line merupakan model pendefinisian yang paling sederhana di mana style CSS langsung ditempelkan pada tag yang akan dikenakan efek style CSS dengan menggunakan bantuan atribut STYLE dari tag tersebut. Kelemahan dari model pendefinisian semacam ini adalah apabila ada tag - tag lain yang akan mengimplementasikan efek style CSS yang sama maka atribut STYLE dari tiap - tiap tag tersebut harus diatur nilai yang sama. Perulangan yang sebenarnya tidak perlu semacam ini (karena memang efek style yang akan diterapkan sudah pernah didefinisikan sebelumnya pada tag lain) dapat diatasi dengan model pendefinisian Internal. Kelebihan dari model pedefinisian In Line adalah kemudahan dan kesederhanaan dalam penulisannya.
Model pendefinisian style CSS secara Eksternal memungkinkan beberapa file dokumen HTML untuk menggunakan efek style CSS yang sama tanpa harus mendefinisikan ulang. Hal ini dimungkinkan dengan menempatkan pendefinisian style CSS dalam file tersendiri yang diberi nama dengan ekstensi *.css. Selanjutnya di bagian BODY dari tiap dokumen HTML yang akan mengimplementasikan efek style CSS diberi tag LINK. Adapun format lengkap dari tag LINK yang digunakan adalah sebagai berikut LINK REL="STYLESHEET" TYPE="TEXT/CSS" HREF="nama_file.css
Ada 3 cara yang dapat digunakan untuk mendefinisikan suatu style CSS, yaitu secara internal, secara in line, dan secara eksternal.
Model pendefinisian secara internal dilakukan dengan menempatkan definisi style CSS di antara pasangan tag STYLE dan /STYLE yang ditempatkan di bagian HEAD dari suatu dokumen HTML yang akan mengimplementasikan style CSS tersebut. Model pendefinisian semacam inilah yang digunakan pada contoh - contoh sebelumnya.
Model pendefinisian secara in line merupakan model pendefinisian yang paling sederhana di mana style CSS langsung ditempelkan pada tag yang akan dikenakan efek style CSS dengan menggunakan bantuan atribut STYLE dari tag tersebut. Kelemahan dari model pendefinisian semacam ini adalah apabila ada tag - tag lain yang akan mengimplementasikan efek style CSS yang sama maka atribut STYLE dari tiap - tiap tag tersebut harus diatur nilai yang sama. Perulangan yang sebenarnya tidak perlu semacam ini (karena memang efek style yang akan diterapkan sudah pernah didefinisikan sebelumnya pada tag lain) dapat diatasi dengan model pendefinisian Internal. Kelebihan dari model pedefinisian In Line adalah kemudahan dan kesederhanaan dalam penulisannya.
Model pendefinisian style CSS secara Eksternal memungkinkan beberapa file dokumen HTML untuk menggunakan efek style CSS yang sama tanpa harus mendefinisikan ulang. Hal ini dimungkinkan dengan menempatkan pendefinisian style CSS dalam file tersendiri yang diberi nama dengan ekstensi *.css. Selanjutnya di bagian BODY dari tiap dokumen HTML yang akan mengimplementasikan efek style CSS diberi tag LINK. Adapun format lengkap dari tag LINK yang digunakan adalah sebagai berikut LINK REL="STYLESHEET" TYPE="TEXT/CSS" HREF="nama_file.css
Sabtu, 20 Maret 2010
minggu keenam progweb
Pada minggu keenam kuliah progweb, diajarkan mengenai CSS.
CSS (Cascading Style Sheet) merupakan suatu script / kode yang ditambahkan ke dalam suatu dokumen HTML untuk menambah fungsionalitas yang memang tidak bisa ditangani oleh suatu kode HTML biasa. Penambahan script ini dilakukan pada bagian HEAD dari dokumen HTML. Suatu srcipt CSS akan diawali oleh tag STYLE TYPE=”TEXT/CSS” dan diakhiri oleh tag STYLE.
Yang perlu diingat ketika mengimplementasikan CSS adalah pemberian nilai ke dalam suatu atribut CSS tidak menggunakan tanda "=" (sama dengan) seperti pada tag HTML melainkan menggunakan tanda ":" (titik dua). Pemberian nilai pada atribut CSS juga akan diakhiri dengan tanda ";" (titik koma atau semi colon). Selain itu nilai dari atribut yang diberikan tidak diapit oleh tanda petik ganda seperti yang biasa dilakukan pada nilai dari atribut pada tag HTML.
Untuk mengatur warna latar pada suatu dokumen HTML, selain menggunakan atribut BGCOLOR pada tag BODY, ternyata dapat juga diatur dengan menggunakan atribut BACKGROUND-COLOR milik CSS. Selain itu, atribut BACKGROUND-COLOR juga bisa digunakan untuk mengatur warna latar pada suatu header ataupun paragraf.
Selain menggunakan atribut BACKGROUND pada tag BODY, pengaturan gambar sebagai latar belakang / background juga bisa dilakukan dengan memanfaatkan CSS yaitu dengan menggunakan atribut BACKGROUND-IMAGE.
Secara default gambar yang digunakan sebagai background akan ditempatkan secara berulang-ulang sehingga memenuhi keseluruhan halaman web (tiled). Dengan CSS, penempatan gambar bisa diatur agar tidak berulang-ulang melainkan hanya dipasang sekali. Hal ini dimungkinkan dengan mengatur atribut BACKGROUND-REPEAT yang diberi nilai NO-REPEAT.
Posisi gambar pada background juga bisa diatur dengan menggunakan atribut BACKGROUND-POSITION. Adapun nilai yang bisa diberikan pada atribut BACKGROUND-POSISITION
adalah top left, top center, top right, center left, center center, center right, bottom left, bottom center, bottom right.
CSS juga mampu menjadikan suatu gambar yang dijadikan background untuk ditampilkan secara berulang dalam posisi vertikal maupun horisontal. Hal ini dimungkinkan dengan memberi nilai REPEAT-X ataupun REPEAT-Y pada atribut BACKGROUND-REPEAT.
Nilai REPEAT-X akan menjadikan penempatan suatu gambar background berulang secara horisontal, dan nilai REPEAT-Y akan menjadikan penempatan suatu gambar background berulang secara vertikal.
Untuk menjadikan suatu gambar background bersifat menetap dan tidak terpengaruh oleh scroll bar, dapat dilakukan dengan memberi nilai FIXED pada atribut BACKGROUND-ATTACHMENT.
Untuk mengatur warna teks, selain menggunakan atribut COLOR pada tag FONT juga bisa diatur melalui CSS. Pengaturan warna teks pada CSS dapat dilakukan dengan mengatur atribut COLOR.
CSS juga dapat digunakan untuk mengatur jarak antar kata, jarak antar huruf, dan jarak antar baris. Atribut WORD-SPACING dapat digunakan untuk mengatur jarak antar kata, atribut SPACING dapat digunakan untuk mengatur jarak antar huruf, dan atribut LINE-LENGTH dapat digunakan untuk mengatur jarak antar baris. Untuk satuan panjangnya bisa menggunakan pixel (px) ataupun centi meter (cm).
Selain menggunakan atribut ALIGN pada tag HTML, perataan / alignment suatu teks juga dapat diatur dengan menggunakan CSS yaitu dengan mengatur nilai dari atribut TEXT-ALIGN.
Untuk membuat garis pada suatu teks dengan menggunakan CSS dimungkinkan yaitu dengan mengatur nilai dari atribut TEXT-DECORATION. Untuk menghasilkan garis bawah dapat dilakukan dengan memberi nilai UNDERLINE pada atribut TEXT-DECORATION, untuk menghasilkan garis dengan posisi di atas teks dapat dilakukan dengan memberi nilai OVERLINE, dan untuk menghasilkan garis yang mencoret suatu teks dapat dilakukan dengan memberi nilai LINE-THROUGH.
Selain itu atribut TEXT-DECORATION juga bisa digunakan untuk menjadikan suatu teks berkedip-kedip/blinking yaitu dengan memberi nilai BLINK.
CSS dapat digunakan untuk mengatur indentasi suatu teks dalam suatu paragraf yaitu dengan mengatur nilai pada atribut TEXT-INDENT. Satuan yang digunakan untuk mengatur indentasi bisa menggunakan pixel (px) ataupun centimeter (cm).
Penggunaan huruf besar ataupun huruf kecil pada suatu teks / kumpulan teks bisa diatur dengan memanfaatkan atribut TEXT-TRANSFORM pada CSS.
Pemberian nilai UPPERCASE pada atribut TEXT-TRANSFORM akan menjadikan suatu teks / kumpulan teks tercetak dengan huruf besar, sebaliknya pemberian nilai LOWERCASE menjadikan suatu teks / kumpulan teks tercetak dengan huruf kecil, dan pemberian nilai CAPITALIZE akan menjadikan huruf pertama dari tiap kata akan tercetak dengan huruf besar sedangkan huruf lainnya akan tercetak dengan huruf kecil.
Pengaturan jenis dan ukuran font dengan menggunakan CSS dapat dilakukan dengan mengatur atribut FONT-FAMILY dan FONT-SIZE.
Atribut FONT-FAMILY ini fungsinya mirip dengan atribut FACE pada tag FONT dalam HTML dan atribut FONT-SIZE mirip fungsinya dengan atribut SIZE pada tag FONT hanya saja ukuran font yang digunakan pada atribut FONT-SIZE menggunakan satuan point (pt) sama seperti yang umum digunakan pada aplikasi pengolah kata / word processor seperti Open Office Writer ataupun Microsoft Word.
Pada CSS untuk menampilkan suatu teks dengan efek cetak tebal dan cetak miring diatur melalui atribut FONT-WEIGHT dan FONT-STYLE.
Dengan memberikan nilai BOLD pada atribut FONT-WEIGHT akan menjadikan suatu teks tercetak tebal, ini mirip dengan penggunaan tag B dalam HTML.
Dan dengan memberikan nilai ITALIC pada atribut FONT-STYLE akan menjadikan suatu teks tercetak miring, ini mirip dengan penggunaan tag I dalam HTML.
Dengan menggunakan CSS dimungkinkan untuk membuat suatu border / garis tepi pembatas yang bisa diatur tipenya. Hal ini dilakukan dengan mengatur atribut BORDER-STYLE. Adapun nilai yang bisa diberikan pada atribut ini adalah HIDDEN, DOTTED, DASHED, SOLID, DOUBLE, GROOVE, RIDGE, INSET, dan OUTSET di mana masing-masing nilai akan menghasilkan border dengan tipe yang berbeda.
CSS juga dapat digunakan untuk mengatur warna border dengan mengatur atribut BORDER-COLOR. Untuk mengatur ketebalan border pada CSS dapat dilakukan dengan mengatur nilai dari atribut BORDER-WIDTH. Satuan yang digunakan untuk mengatur ketebalan border adalah pixel (px).
Dalam CSS ada empat atribut yang digunakan untuk mengatur margin, yaitu MARGIN-TOP, MARGIN-RIGHT, MARGIN-BOTTOM, dan MARGIN-LEFT. Satuan yang digunakan untuk mengatur margin adalah centimeter (cm).
Dalam CSS ada empat atribut yang digunakan untuk mengatur padding, yaitu PADDING-TOP, PADDING-RIGHT, PADDING-BOTTOM, dan PADDING-LEFT. Satuan yang digunakan untuk mengatur padding adalah centimeter (cm).
Selain diatur menggunakan atribut TYPE pada tag UL, tipe pada un ordered list juga bisa diatur dengan CSS yaitu dengan mengatur nilai dari atribut LIST-STYLE-TYPE. Adapun nilai yang bisa diberikan pada atribut ini untuk mengatur tipe pada un ordered list adalah DISC, CIRCLE, dan SQUARE.
Selain diatur menggunakan atribut TYPE pada tag OL, tipe pada ordered list juga bisa diatur dengan CSS yaitu dengan mengatur nilai dari atribut LIST-STYLE-TYPE. Adapun nilai yang bisa diberikan pada atribut ini untuk mengatur tipe pada ordered list adalah DECIMAL, DECIMAL-LEADING-ZERO, LOWER-ROMAN, UPPER-ROMAN, LOWER-ALPHA, UPPER-ALPHA, LOWER-GREEK, LOWER-LATIN, UPPER-LATIN, HEBREW, ARMENIAN, GEORGIAN, CJK-IDEOGRAPHIC, HIRAGANA-KATAKANA, HIRAGANA-IROHA, dan KATAKANA-IROHA.
Dengan CSS juga dimungkinkan untuk menampilkan suatu daftar di mana penanda list / bullet yang digunakan berupa gambar yaitu dengan mengatur nilai dari atribut LIST-STYLE-IMAGE.
Bentuk penerapan CSS seperti contoh-contoh sebelumnya memiliki kelemahan yaitu style yang ditetapkan akan berlaku untuk keseluruhan penggunaan satu tag tertentu.
Misalnya didefinisikan suatu CSS sebagai berikut:
(STYLE TYPE="TEXT/CSS")
H1 { COLOR:RED;
FONT-STYLE:ITALIC;}
(/STYLE)
Akibatnya adalah setiap kali tag H1 digunakan, maka secara default header yang dihasilkan akan berwarna merah dan terkena efek cetak miring. Padahal ada kalanya dalam suatu halaman yang dibutuhkan penggunaan tag H1 dengan style yang berbeda.
Hal ini dimungkinkan dengan penggunaan ID dalam CSS di mana setiap style tidak secara langsung dipasangkan ke dalam suatu tag HTML melainkan style-style
tersebut diberi ID dan ketika akan diimplementasikan ke dalam suatu tag HTML, ID tersebut tinggal dipanggil mengunakan atribut ID pada tag HTML pemanggil. Selain itu, ID CSS juga bisa digunakan pada tag-tag HTML yang berbeda. Penggunaan ID
pada CSS menjadikan implementasi style CSS pada tag-tag HTML lebih fleksibel.
Penamaan ID dalam CSS diawali dengan karakter "#" dan diikuti dengan ID nya.
Penggunaan CLASS dalam CSS memiliki kemiripan dengan ID, bahkan keduanya bisa digunakan secara bersama-sama dan diimplementasikan pada tag HTML yang sama.
Penamaan CLASS dalam CSS diawali dengan karakter "." (karakter titik) dan diikuti dengan nama CLASS nya. Ketika akan diimplementasikan ke dalam suatu tag HTML, CLASS tersebut tinggal dipanggil menggunakan atribut CLASS pada tag HTML pemanggil.
Dalam CSS dimungkinkan untuk mendefinisikan suatu CLASS yang sifatnya spesifik untuk tag tertentu sehingga CLASS tersebut tidak bisa diimplementasikan oleh tag lain. Selain itu, penggunaan CLASS spesifik juga memungkinkan untuk didefinisikan suatu CLASS dengan nama yang sama tetapi menghasilkan efek style yang berbeda bergantung dengan tag HTML yang memanggilnya / mengimplementasikannya.
Pendefinisian CLASS spesifik ini dilakukan dengan mendefinisikan nama tag yang akan
mengimplementasikan lalu diikuti oleh karakter "." (karakter titik) dan disertai dengan nama CLASS nya.
CSS (Cascading Style Sheet) merupakan suatu script / kode yang ditambahkan ke dalam suatu dokumen HTML untuk menambah fungsionalitas yang memang tidak bisa ditangani oleh suatu kode HTML biasa. Penambahan script ini dilakukan pada bagian HEAD dari dokumen HTML. Suatu srcipt CSS akan diawali oleh tag STYLE TYPE=”TEXT/CSS” dan diakhiri oleh tag STYLE.
Yang perlu diingat ketika mengimplementasikan CSS adalah pemberian nilai ke dalam suatu atribut CSS tidak menggunakan tanda "=" (sama dengan) seperti pada tag HTML melainkan menggunakan tanda ":" (titik dua). Pemberian nilai pada atribut CSS juga akan diakhiri dengan tanda ";" (titik koma atau semi colon). Selain itu nilai dari atribut yang diberikan tidak diapit oleh tanda petik ganda seperti yang biasa dilakukan pada nilai dari atribut pada tag HTML.
Untuk mengatur warna latar pada suatu dokumen HTML, selain menggunakan atribut BGCOLOR pada tag BODY, ternyata dapat juga diatur dengan menggunakan atribut BACKGROUND-COLOR milik CSS. Selain itu, atribut BACKGROUND-COLOR juga bisa digunakan untuk mengatur warna latar pada suatu header ataupun paragraf.
Selain menggunakan atribut BACKGROUND pada tag BODY, pengaturan gambar sebagai latar belakang / background juga bisa dilakukan dengan memanfaatkan CSS yaitu dengan menggunakan atribut BACKGROUND-IMAGE.
Secara default gambar yang digunakan sebagai background akan ditempatkan secara berulang-ulang sehingga memenuhi keseluruhan halaman web (tiled). Dengan CSS, penempatan gambar bisa diatur agar tidak berulang-ulang melainkan hanya dipasang sekali. Hal ini dimungkinkan dengan mengatur atribut BACKGROUND-REPEAT yang diberi nilai NO-REPEAT.
Posisi gambar pada background juga bisa diatur dengan menggunakan atribut BACKGROUND-POSITION. Adapun nilai yang bisa diberikan pada atribut BACKGROUND-POSISITION
adalah top left, top center, top right, center left, center center, center right, bottom left, bottom center, bottom right.
CSS juga mampu menjadikan suatu gambar yang dijadikan background untuk ditampilkan secara berulang dalam posisi vertikal maupun horisontal. Hal ini dimungkinkan dengan memberi nilai REPEAT-X ataupun REPEAT-Y pada atribut BACKGROUND-REPEAT.
Nilai REPEAT-X akan menjadikan penempatan suatu gambar background berulang secara horisontal, dan nilai REPEAT-Y akan menjadikan penempatan suatu gambar background berulang secara vertikal.
Untuk menjadikan suatu gambar background bersifat menetap dan tidak terpengaruh oleh scroll bar, dapat dilakukan dengan memberi nilai FIXED pada atribut BACKGROUND-ATTACHMENT.
Untuk mengatur warna teks, selain menggunakan atribut COLOR pada tag FONT juga bisa diatur melalui CSS. Pengaturan warna teks pada CSS dapat dilakukan dengan mengatur atribut COLOR.
CSS juga dapat digunakan untuk mengatur jarak antar kata, jarak antar huruf, dan jarak antar baris. Atribut WORD-SPACING dapat digunakan untuk mengatur jarak antar kata, atribut SPACING dapat digunakan untuk mengatur jarak antar huruf, dan atribut LINE-LENGTH dapat digunakan untuk mengatur jarak antar baris. Untuk satuan panjangnya bisa menggunakan pixel (px) ataupun centi meter (cm).
Selain menggunakan atribut ALIGN pada tag HTML, perataan / alignment suatu teks juga dapat diatur dengan menggunakan CSS yaitu dengan mengatur nilai dari atribut TEXT-ALIGN.
Untuk membuat garis pada suatu teks dengan menggunakan CSS dimungkinkan yaitu dengan mengatur nilai dari atribut TEXT-DECORATION. Untuk menghasilkan garis bawah dapat dilakukan dengan memberi nilai UNDERLINE pada atribut TEXT-DECORATION, untuk menghasilkan garis dengan posisi di atas teks dapat dilakukan dengan memberi nilai OVERLINE, dan untuk menghasilkan garis yang mencoret suatu teks dapat dilakukan dengan memberi nilai LINE-THROUGH.
Selain itu atribut TEXT-DECORATION juga bisa digunakan untuk menjadikan suatu teks berkedip-kedip/blinking yaitu dengan memberi nilai BLINK.
CSS dapat digunakan untuk mengatur indentasi suatu teks dalam suatu paragraf yaitu dengan mengatur nilai pada atribut TEXT-INDENT. Satuan yang digunakan untuk mengatur indentasi bisa menggunakan pixel (px) ataupun centimeter (cm).
Penggunaan huruf besar ataupun huruf kecil pada suatu teks / kumpulan teks bisa diatur dengan memanfaatkan atribut TEXT-TRANSFORM pada CSS.
Pemberian nilai UPPERCASE pada atribut TEXT-TRANSFORM akan menjadikan suatu teks / kumpulan teks tercetak dengan huruf besar, sebaliknya pemberian nilai LOWERCASE menjadikan suatu teks / kumpulan teks tercetak dengan huruf kecil, dan pemberian nilai CAPITALIZE akan menjadikan huruf pertama dari tiap kata akan tercetak dengan huruf besar sedangkan huruf lainnya akan tercetak dengan huruf kecil.
Pengaturan jenis dan ukuran font dengan menggunakan CSS dapat dilakukan dengan mengatur atribut FONT-FAMILY dan FONT-SIZE.
Atribut FONT-FAMILY ini fungsinya mirip dengan atribut FACE pada tag FONT dalam HTML dan atribut FONT-SIZE mirip fungsinya dengan atribut SIZE pada tag FONT hanya saja ukuran font yang digunakan pada atribut FONT-SIZE menggunakan satuan point (pt) sama seperti yang umum digunakan pada aplikasi pengolah kata / word processor seperti Open Office Writer ataupun Microsoft Word.
Pada CSS untuk menampilkan suatu teks dengan efek cetak tebal dan cetak miring diatur melalui atribut FONT-WEIGHT dan FONT-STYLE.
Dengan memberikan nilai BOLD pada atribut FONT-WEIGHT akan menjadikan suatu teks tercetak tebal, ini mirip dengan penggunaan tag B dalam HTML.
Dan dengan memberikan nilai ITALIC pada atribut FONT-STYLE akan menjadikan suatu teks tercetak miring, ini mirip dengan penggunaan tag I dalam HTML.
Dengan menggunakan CSS dimungkinkan untuk membuat suatu border / garis tepi pembatas yang bisa diatur tipenya. Hal ini dilakukan dengan mengatur atribut BORDER-STYLE. Adapun nilai yang bisa diberikan pada atribut ini adalah HIDDEN, DOTTED, DASHED, SOLID, DOUBLE, GROOVE, RIDGE, INSET, dan OUTSET di mana masing-masing nilai akan menghasilkan border dengan tipe yang berbeda.
CSS juga dapat digunakan untuk mengatur warna border dengan mengatur atribut BORDER-COLOR. Untuk mengatur ketebalan border pada CSS dapat dilakukan dengan mengatur nilai dari atribut BORDER-WIDTH. Satuan yang digunakan untuk mengatur ketebalan border adalah pixel (px).
Dalam CSS ada empat atribut yang digunakan untuk mengatur margin, yaitu MARGIN-TOP, MARGIN-RIGHT, MARGIN-BOTTOM, dan MARGIN-LEFT. Satuan yang digunakan untuk mengatur margin adalah centimeter (cm).
Dalam CSS ada empat atribut yang digunakan untuk mengatur padding, yaitu PADDING-TOP, PADDING-RIGHT, PADDING-BOTTOM, dan PADDING-LEFT. Satuan yang digunakan untuk mengatur padding adalah centimeter (cm).
Selain diatur menggunakan atribut TYPE pada tag UL, tipe pada un ordered list juga bisa diatur dengan CSS yaitu dengan mengatur nilai dari atribut LIST-STYLE-TYPE. Adapun nilai yang bisa diberikan pada atribut ini untuk mengatur tipe pada un ordered list adalah DISC, CIRCLE, dan SQUARE.
Selain diatur menggunakan atribut TYPE pada tag OL, tipe pada ordered list juga bisa diatur dengan CSS yaitu dengan mengatur nilai dari atribut LIST-STYLE-TYPE. Adapun nilai yang bisa diberikan pada atribut ini untuk mengatur tipe pada ordered list adalah DECIMAL, DECIMAL-LEADING-ZERO, LOWER-ROMAN, UPPER-ROMAN, LOWER-ALPHA, UPPER-ALPHA, LOWER-GREEK, LOWER-LATIN, UPPER-LATIN, HEBREW, ARMENIAN, GEORGIAN, CJK-IDEOGRAPHIC, HIRAGANA-KATAKANA, HIRAGANA-IROHA, dan KATAKANA-IROHA.
Dengan CSS juga dimungkinkan untuk menampilkan suatu daftar di mana penanda list / bullet yang digunakan berupa gambar yaitu dengan mengatur nilai dari atribut LIST-STYLE-IMAGE.
Bentuk penerapan CSS seperti contoh-contoh sebelumnya memiliki kelemahan yaitu style yang ditetapkan akan berlaku untuk keseluruhan penggunaan satu tag tertentu.
Misalnya didefinisikan suatu CSS sebagai berikut:
(STYLE TYPE="TEXT/CSS")
H1 { COLOR:RED;
FONT-STYLE:ITALIC;}
(/STYLE)
Akibatnya adalah setiap kali tag H1 digunakan, maka secara default header yang dihasilkan akan berwarna merah dan terkena efek cetak miring. Padahal ada kalanya dalam suatu halaman yang dibutuhkan penggunaan tag H1 dengan style yang berbeda.
Hal ini dimungkinkan dengan penggunaan ID dalam CSS di mana setiap style tidak secara langsung dipasangkan ke dalam suatu tag HTML melainkan style-style
tersebut diberi ID dan ketika akan diimplementasikan ke dalam suatu tag HTML, ID tersebut tinggal dipanggil mengunakan atribut ID pada tag HTML pemanggil. Selain itu, ID CSS juga bisa digunakan pada tag-tag HTML yang berbeda. Penggunaan ID
pada CSS menjadikan implementasi style CSS pada tag-tag HTML lebih fleksibel.
Penamaan ID dalam CSS diawali dengan karakter "#" dan diikuti dengan ID nya.
Penggunaan CLASS dalam CSS memiliki kemiripan dengan ID, bahkan keduanya bisa digunakan secara bersama-sama dan diimplementasikan pada tag HTML yang sama.
Penamaan CLASS dalam CSS diawali dengan karakter "." (karakter titik) dan diikuti dengan nama CLASS nya. Ketika akan diimplementasikan ke dalam suatu tag HTML, CLASS tersebut tinggal dipanggil menggunakan atribut CLASS pada tag HTML pemanggil.
Dalam CSS dimungkinkan untuk mendefinisikan suatu CLASS yang sifatnya spesifik untuk tag tertentu sehingga CLASS tersebut tidak bisa diimplementasikan oleh tag lain. Selain itu, penggunaan CLASS spesifik juga memungkinkan untuk didefinisikan suatu CLASS dengan nama yang sama tetapi menghasilkan efek style yang berbeda bergantung dengan tag HTML yang memanggilnya / mengimplementasikannya.
Pendefinisian CLASS spesifik ini dilakukan dengan mendefinisikan nama tag yang akan
mengimplementasikan lalu diikuti oleh karakter "." (karakter titik) dan disertai dengan nama CLASS nya.
Sabtu, 13 Maret 2010
minggu kelima progweb
Di minggu kelima kuliah progweb, diajarkan mengenai form.
Penggunaan tag FORM pada dokumen HTML akan sangat erat hubungannya untuk mendukung implementasi pemrograman di sisi server / server side scripting. Salah satu contoh bahasa pemrograman web di sisi server yang banyak digunakan adalah PHP, ASP, dan JSP.
Tag FORM memiliki tiga atribut utama, yaitu NAME untuk mengatur nama form, ACTION untuk
memanggil file yang akan memproses data isian form, dan METHOD untuk menentukan metode
pengiriman datanya. Berikut ini adalah contohnya:
(FORM NAME="form_nilai" ACTION="proses.php" METHOD="POST")
.....
(/FORM)
Pada contoh tersebut terdapat sebuah form bernama form_nilai yang akan mengirimkan datanya ke file pemroses bernama proses.php dengan menggunakan metode pengiriman post.
Tag INPUT merupakan tag yang akan digunakan untuk mendukung fungsionalitas dari tag FORM. Secara garis besar, tag FORM akan digunakan untuk membentuk kerangka form dan tag INPUT digunakan untuk membuat jenis / komponen inputannya. Ada bermacam - macam jenis inputan dan jenis - jenis tersebut diatur oleh atribut TYPE pada tag INPUT.
Beberapa jenis inputan yang bisa digunakan sebagai nilai dari atribut TYPE adalah: TEXT, SUBMIT, RESET, PASSWORD, TEXTAREA, CHECKBOX, RADIO, dan BUTTON.
Tipe inputan TEXT biasa digunakan untuk menangani inputan data berupa teks, misalnya untuk menangani data inputan nama, alamat, dan data - data lainnya. Pada tipe inputan TEXT bisa disertakan beberapa atribut tambahan, yaitu NAME untuk mengatur
nama data inputannya, SIZE untuk mengatur panjang area inputannya, MAXLENGTH untuk
mengatur jumlah karakter maksimum yang bisa diinputkan, dan VALUE untuk mengatur nilai inputan default. Untuk merapikan posisi peletakkan komponen input dapat menggunakan bantuan tabel.
Tipe inputan SUBMIT digunakan sebagai triger / pemicu pengiriman data - data
nilai inputan yang terdapat pada suatu form sedangkan tipe inputan RESET digunakan untuk mengembalikan nilai pada tiap inputan ke nilai default / nilai awal. Baik tipe inputan SUBMIT maupun tipe inputan RESET keduanya memiliki atribut VALUE yang
digunakan untuk mengatur label pada tombol SUBMIT atau RESET.
Tipe inputan PASSWORD digunakan untuk menangani inputan berupa kata sandi / kode rahasia. Tipe inputan ini akan menyembunyikan setiap karakter yang diinputkan menjadi karakter *.
Tipe inputan CHECKBOX adalah tipe inputan berupa daftar pilihan yang apabila dipilih diberi tanda centang. Umumnya tipe inputan CHECKBOX digunakan pada daftar pilihan yang bisa dipilih lebih dari satu, misalnya hoby, makanan favorit, dan data - data
sejenis lainnya yang memungkinkan untuk dipilih lebih dari satu.
Tipe inputan CHECKBOX memiliki dua atribut utama, yaitu atribut NAME untuk memberi nama inputan dan atribut CHECKED untuk menjadikan suatu pilihan inputan dicentang secara default.
Berbeda dengan tipe inputan CHECKBOX, tipe inputan RADIO digunakan untuk daftar pilihan yang sifatnya hanya boleh dipilih salah satu saja, misalnya daftar pilihan jenis kelamin, status menikah / belum menikah, dan pilihan - pilihan sejenis lainnya.
Tipe inputan RADIO memiliki tiga atribut utama, yaitu atribut NAME untuk menentukan kategori pilihan VALUE untuk menentukan nilai yang akan dikirimkan apabila suatu pilihan tertentu dipilih, dan atribut CHECKED untuk menjadikan suatu pilihan inputan dijadikan pilihan default.
Selain menggunakan tag INPUT, suatu form juga bisa memiliki beberapa tipe inputan yang lain dan salah satunya adalah dengan menggunakan tag TEXTAREA.
Tag TEXTAREA digunakan untuk menampung suatu inputan berupa teks mirip seperti tipe
inputan TEXT, hanya saja TEXTAREA mampu menampung inputan teks yang ukurannya lebih
panjang dibanding dengan tipe inputan TEXT.
Tag TEXTAREA sering digunakan untuk menampung inputan berupa komentar karena kemampuannya yang bisa menampung inputan teks dengan ukuran cukup panjang.
Tag ini memiliki beberapa atribut penting, diantaranya adalah atribut NAME digunakan untuk memberi nama suatu inputan, atribut ROWS dan COLS untuk menentukan panjang baris dan kolom, dan atribut WRAP yang menjadikan sejumlah teks yang diinputkan akan otomatis berpindah baris bila panjangnya sudah melebihi panjang TEXTAREAnya.
Tag SELECT pada dokumen HTML juga digunakan untuk menangani inputan. Tipe inputan yang dihasilkan oleh tag ini berupa daftar pilihan combo atau dikenal dengan istilah combo box. Tag SELECT memiliki atribut NAME yang digunakan untuk menentukan nama inputan. Item - item pada daftar pilihan dari tag SELECT akan diatur oleh tag OPTION.
Tag OPTION akan memiliki dua buah atribut utama yaitu atribut VALUE yang digunakan untuk mengatur nilai dari suatu pilihan dan atribut SELECTED untuk menentukan suatu pilihan sebagai pilihan default.
Secara default tag SELECT akan menghasilkan sebuah daftar inputan berupa combo box di mana hanya memungkinkan untuk memilih satu item dari sejumlah item yang ditampilkan oleh daftar inputan. Untuk menjadikan daftar inputan ini mampu menangani lebih dari satu pilihan inputan dapat dilakukan dengan menambahkan atribut MULTIPLE pada tag SELECT. Dengan menambahkan atribut MULTIPLE pada tag SELECT akan mengubah tipe daftar pilihan yang dihasilkan dari bentuk combo box menjadi bentuk list box.
Penggunaan tag FORM pada dokumen HTML akan sangat erat hubungannya untuk mendukung implementasi pemrograman di sisi server / server side scripting. Salah satu contoh bahasa pemrograman web di sisi server yang banyak digunakan adalah PHP, ASP, dan JSP.
Tag FORM memiliki tiga atribut utama, yaitu NAME untuk mengatur nama form, ACTION untuk
memanggil file yang akan memproses data isian form, dan METHOD untuk menentukan metode
pengiriman datanya. Berikut ini adalah contohnya:
(FORM NAME="form_nilai" ACTION="proses.php" METHOD="POST")
.....
(/FORM)
Pada contoh tersebut terdapat sebuah form bernama form_nilai yang akan mengirimkan datanya ke file pemroses bernama proses.php dengan menggunakan metode pengiriman post.
Tag INPUT merupakan tag yang akan digunakan untuk mendukung fungsionalitas dari tag FORM. Secara garis besar, tag FORM akan digunakan untuk membentuk kerangka form dan tag INPUT digunakan untuk membuat jenis / komponen inputannya. Ada bermacam - macam jenis inputan dan jenis - jenis tersebut diatur oleh atribut TYPE pada tag INPUT.
Beberapa jenis inputan yang bisa digunakan sebagai nilai dari atribut TYPE adalah: TEXT, SUBMIT, RESET, PASSWORD, TEXTAREA, CHECKBOX, RADIO, dan BUTTON.
Tipe inputan TEXT biasa digunakan untuk menangani inputan data berupa teks, misalnya untuk menangani data inputan nama, alamat, dan data - data lainnya. Pada tipe inputan TEXT bisa disertakan beberapa atribut tambahan, yaitu NAME untuk mengatur
nama data inputannya, SIZE untuk mengatur panjang area inputannya, MAXLENGTH untuk
mengatur jumlah karakter maksimum yang bisa diinputkan, dan VALUE untuk mengatur nilai inputan default. Untuk merapikan posisi peletakkan komponen input dapat menggunakan bantuan tabel.
Tipe inputan SUBMIT digunakan sebagai triger / pemicu pengiriman data - data
nilai inputan yang terdapat pada suatu form sedangkan tipe inputan RESET digunakan untuk mengembalikan nilai pada tiap inputan ke nilai default / nilai awal. Baik tipe inputan SUBMIT maupun tipe inputan RESET keduanya memiliki atribut VALUE yang
digunakan untuk mengatur label pada tombol SUBMIT atau RESET.
Tipe inputan PASSWORD digunakan untuk menangani inputan berupa kata sandi / kode rahasia. Tipe inputan ini akan menyembunyikan setiap karakter yang diinputkan menjadi karakter *.
Tipe inputan CHECKBOX adalah tipe inputan berupa daftar pilihan yang apabila dipilih diberi tanda centang. Umumnya tipe inputan CHECKBOX digunakan pada daftar pilihan yang bisa dipilih lebih dari satu, misalnya hoby, makanan favorit, dan data - data
sejenis lainnya yang memungkinkan untuk dipilih lebih dari satu.
Tipe inputan CHECKBOX memiliki dua atribut utama, yaitu atribut NAME untuk memberi nama inputan dan atribut CHECKED untuk menjadikan suatu pilihan inputan dicentang secara default.
Berbeda dengan tipe inputan CHECKBOX, tipe inputan RADIO digunakan untuk daftar pilihan yang sifatnya hanya boleh dipilih salah satu saja, misalnya daftar pilihan jenis kelamin, status menikah / belum menikah, dan pilihan - pilihan sejenis lainnya.
Tipe inputan RADIO memiliki tiga atribut utama, yaitu atribut NAME untuk menentukan kategori pilihan VALUE untuk menentukan nilai yang akan dikirimkan apabila suatu pilihan tertentu dipilih, dan atribut CHECKED untuk menjadikan suatu pilihan inputan dijadikan pilihan default.
Selain menggunakan tag INPUT, suatu form juga bisa memiliki beberapa tipe inputan yang lain dan salah satunya adalah dengan menggunakan tag TEXTAREA.
Tag TEXTAREA digunakan untuk menampung suatu inputan berupa teks mirip seperti tipe
inputan TEXT, hanya saja TEXTAREA mampu menampung inputan teks yang ukurannya lebih
panjang dibanding dengan tipe inputan TEXT.
Tag TEXTAREA sering digunakan untuk menampung inputan berupa komentar karena kemampuannya yang bisa menampung inputan teks dengan ukuran cukup panjang.
Tag ini memiliki beberapa atribut penting, diantaranya adalah atribut NAME digunakan untuk memberi nama suatu inputan, atribut ROWS dan COLS untuk menentukan panjang baris dan kolom, dan atribut WRAP yang menjadikan sejumlah teks yang diinputkan akan otomatis berpindah baris bila panjangnya sudah melebihi panjang TEXTAREAnya.
Tag SELECT pada dokumen HTML juga digunakan untuk menangani inputan. Tipe inputan yang dihasilkan oleh tag ini berupa daftar pilihan combo atau dikenal dengan istilah combo box. Tag SELECT memiliki atribut NAME yang digunakan untuk menentukan nama inputan. Item - item pada daftar pilihan dari tag SELECT akan diatur oleh tag OPTION.
Tag OPTION akan memiliki dua buah atribut utama yaitu atribut VALUE yang digunakan untuk mengatur nilai dari suatu pilihan dan atribut SELECTED untuk menentukan suatu pilihan sebagai pilihan default.
Secara default tag SELECT akan menghasilkan sebuah daftar inputan berupa combo box di mana hanya memungkinkan untuk memilih satu item dari sejumlah item yang ditampilkan oleh daftar inputan. Untuk menjadikan daftar inputan ini mampu menangani lebih dari satu pilihan inputan dapat dilakukan dengan menambahkan atribut MULTIPLE pada tag SELECT. Dengan menambahkan atribut MULTIPLE pada tag SELECT akan mengubah tipe daftar pilihan yang dihasilkan dari bentuk combo box menjadi bentuk list box.
Minggu, 07 Maret 2010
minggu keempat progweb
Di minggu keempat kuliah progweb (pemrograman web) ini, diajarkan mengenai frame.
Antara lain pembuatan frame sederhana, pembuatan frame dengan link, permainan warna dalam frame.
Frame digunakan untuk membagi jendela web browser menjadi beberapa bagian yang lebih kecil. Untuk membuat frame pada dokumen HTML menggunakan tag FRAMESET dan FRAME.
Frame nantinya berperan sebagai bingkai yang akan diisi dengan dokumen - dokumen HTML yang lain. Untuk membagi jendela browser dalam beberapa kolom dapat diatur melalui atribut COLS pada tag FRAMESET. Untuk menampilkan dokumen HTML pada suatu frame dapat diatur melalui atribut SRC pada tag FRAMESET.
Selain membagi jendela web browser dalam beberapa kolom, frame juga dapat membagi jendela web browser dalam beberapa baris dan gabungan keduanya (baris dan kolom). Untuk membagi jendela web browser dalam beberapa baris dapat diatur dengan menggunakan atibut ROWS pada tag FRAMESET.
Secara default frame akan memiliki bingkai pembatas, untuk menghilangkan bingkai pembatas tersebut dapat diatur dengan memberikan nilai 0 pada atribut BORDER dari tag FRAMESET.
Suatu frame juga bisa diberi nama dengan mengatur atribut NAME pada tag FRAME. Pemberian nama pada frame ditujukan untuk melakukan link antar frame yang berbeda.
Dalam dokumen HTML suatu frame dapat disertakan tanpa harus membagi jendela browser secara keseluruhan dengan menggunakan tag FRAMESET. Hal ini dimungkinkan dengan menggunakan tag IFRAME. Dokukem HTML yang ingin disertakan diatur oleh atribut SRC pada tag IFRAME. Tag IFRAME juga memiliki atribut WIDTH dan HEIGHT yang bisa digunakan untuk mengatur luas area dari frame yang disertakan. Untuk mengatur alignmentnya bisa diatur lewat atribut ALIGN.
Antara lain pembuatan frame sederhana, pembuatan frame dengan link, permainan warna dalam frame.
Frame digunakan untuk membagi jendela web browser menjadi beberapa bagian yang lebih kecil. Untuk membuat frame pada dokumen HTML menggunakan tag FRAMESET dan FRAME.
Frame nantinya berperan sebagai bingkai yang akan diisi dengan dokumen - dokumen HTML yang lain. Untuk membagi jendela browser dalam beberapa kolom dapat diatur melalui atribut COLS pada tag FRAMESET. Untuk menampilkan dokumen HTML pada suatu frame dapat diatur melalui atribut SRC pada tag FRAMESET.
Selain membagi jendela web browser dalam beberapa kolom, frame juga dapat membagi jendela web browser dalam beberapa baris dan gabungan keduanya (baris dan kolom). Untuk membagi jendela web browser dalam beberapa baris dapat diatur dengan menggunakan atibut ROWS pada tag FRAMESET.
Secara default frame akan memiliki bingkai pembatas, untuk menghilangkan bingkai pembatas tersebut dapat diatur dengan memberikan nilai 0 pada atribut BORDER dari tag FRAMESET.
Suatu frame juga bisa diberi nama dengan mengatur atribut NAME pada tag FRAME. Pemberian nama pada frame ditujukan untuk melakukan link antar frame yang berbeda.
Dalam dokumen HTML suatu frame dapat disertakan tanpa harus membagi jendela browser secara keseluruhan dengan menggunakan tag FRAMESET. Hal ini dimungkinkan dengan menggunakan tag IFRAME. Dokukem HTML yang ingin disertakan diatur oleh atribut SRC pada tag IFRAME. Tag IFRAME juga memiliki atribut WIDTH dan HEIGHT yang bisa digunakan untuk mengatur luas area dari frame yang disertakan. Untuk mengatur alignmentnya bisa diatur lewat atribut ALIGN.
Sabtu, 27 Februari 2010
minggu ketiga progweb
Di minggu ketiga kuliah pemrograman web, diajarkan mengenai tag table.
Antara lain cara membuat table, table border, headings pada table, mengosongkan sel pada table, menggabungkan 2 kolom, menggabungkan 2 baris, menggunakan cellpadding, dan contoh daftar nilai.
Untuk membuat tabel pada suatu dokumen HTML akan melibatkan beberapa tag seperti TABLE, CAPTION, TR, TH, dan TD.
Tag TABLE digunakan sebagai penanda dimulai dan diakhirinya suatu tabel.
Tag TR digunakan untuk membuat baris / row baru.
Tag TH digunakan untuk membuat judul kolom / baris
Tag TD digunakan untuk mengisikan data pada suatu cell.
Untuk mengganti warna latar pada suatu table dapat dilakukan dengan mengatur attribut BGCOLOR pada tag TABLE dan untuk mengatur ketebalan garis tepi dari suatu table dapat dilakukan dengan mengatur atribut BORDER pada tag TABLE.
Pengaturan jarak pada tabel diatur oleh atribut CELLPADDING dan CELLSPACING pada tag TABLE. CELLPADDING digunakan untuk mengatur jarak antara teks dengan batas tepi kiri, atas, dan bawah dari suatu cell dan CELLSPACING digunakan untuk mengatur jarak antar cell.
Untuk mengatur lebar dan tinggi suatu table dapat dilakukan melalui atribut WIDTH dan HEIGHT pada tag TABLE.
Atribut WIDTH digunakan untuk mengatur lebar table sedangkan atribut HEIGHT digunakan untuk mengatur tinggi table.
Untuk mengatur alignment dari suatu table dapat diatur melalui atribut ALIGN pada tag TABLE, sedangkan untuk mengatur alignment suatu teks yang terdapat dalam suatu cell dapat diatur melalui atribut ALIGN pada tag TD.
Untuk mengatur vertical alignment suatu teks yang terdapat dalam suatu cell dapat diatur melalui atribut VALIGN pada tag TD. Nilai yang memungkinkan untuk atribut ini adalah TOP, MIDDLE, BOTTOM.
Selain mengubah warna latar table secara keseluruhan, bisa juga dilakukan perubahan warna latar hanya pada cell tertentu saja. Hal ini dapat dilakukan dengan mengatur atribut BGCOLOR pada tag TD.
Untuk melakukan penggabungan cell dapat dilakukan dengan mengatur atribut COLSPAN dan
ROWSPAN pada tag TD ataupun TH. Atribut COLSPAN digunakan untuk mengatur penggabungan kolom sedangkan atribut ROWSPAN digunakan untuk penggabungan baris.
Antara lain cara membuat table, table border, headings pada table, mengosongkan sel pada table, menggabungkan 2 kolom, menggabungkan 2 baris, menggunakan cellpadding, dan contoh daftar nilai.
Untuk membuat tabel pada suatu dokumen HTML akan melibatkan beberapa tag seperti TABLE, CAPTION, TR, TH, dan TD.
Tag TABLE digunakan sebagai penanda dimulai dan diakhirinya suatu tabel.
Tag TR digunakan untuk membuat baris / row baru.
Tag TH digunakan untuk membuat judul kolom / baris
Tag TD digunakan untuk mengisikan data pada suatu cell.
Untuk mengganti warna latar pada suatu table dapat dilakukan dengan mengatur attribut BGCOLOR pada tag TABLE dan untuk mengatur ketebalan garis tepi dari suatu table dapat dilakukan dengan mengatur atribut BORDER pada tag TABLE.
Pengaturan jarak pada tabel diatur oleh atribut CELLPADDING dan CELLSPACING pada tag TABLE. CELLPADDING digunakan untuk mengatur jarak antara teks dengan batas tepi kiri, atas, dan bawah dari suatu cell dan CELLSPACING digunakan untuk mengatur jarak antar cell.
Untuk mengatur lebar dan tinggi suatu table dapat dilakukan melalui atribut WIDTH dan HEIGHT pada tag TABLE.
Atribut WIDTH digunakan untuk mengatur lebar table sedangkan atribut HEIGHT digunakan untuk mengatur tinggi table.
Untuk mengatur alignment dari suatu table dapat diatur melalui atribut ALIGN pada tag TABLE, sedangkan untuk mengatur alignment suatu teks yang terdapat dalam suatu cell dapat diatur melalui atribut ALIGN pada tag TD.
Untuk mengatur vertical alignment suatu teks yang terdapat dalam suatu cell dapat diatur melalui atribut VALIGN pada tag TD. Nilai yang memungkinkan untuk atribut ini adalah TOP, MIDDLE, BOTTOM.
Selain mengubah warna latar table secara keseluruhan, bisa juga dilakukan perubahan warna latar hanya pada cell tertentu saja. Hal ini dapat dilakukan dengan mengatur atribut BGCOLOR pada tag TD.
Untuk melakukan penggabungan cell dapat dilakukan dengan mengatur atribut COLSPAN dan
ROWSPAN pada tag TD ataupun TH. Atribut COLSPAN digunakan untuk mengatur penggabungan kolom sedangkan atribut ROWSPAN digunakan untuk penggabungan baris.
Sabtu, 20 Februari 2010
minggu kedua progweb
Di minggu kedua kuliah progweb, diajarkan mengenai list pada dokumen HTML. Ada dua jenis list yaitu unordered list dan ordered list. Unordered list adalah suatu list yang tidak memperhatikan urutan penomoran sedangkan ordered list adalah list yang memperhatikan urutan penomoran. Untuk membuat suatu unordered list menggunakan tag (UL) sedangkan untuk membuat ordered list menggunakan tag (OL). Dan untuk mengisikan item pada list menggunakan tag (LI). Untuk unordered list terdapat beberapa pilihan tipe yang bisa diatur dengan mengubah atribut TYPE pada tag (UL). Pilihan tipe yang tersedia adalah CIRCLE, DISC, dan SQUARE. Untuk ordered list dapat pula diatur tipenya dengan mengatur nilai dari atribut TYPE pada tag (OL). Ada beberapa macam tipe dalam ordered list yaitu tipe huruf, angka, dan romawi. Selain tipe, pada ordered list juga dapat diatur penomoran awalannya yaitu dengan mengatur nilai dari atribut START pada tag (OL). Pada dokumen HTML juga dimungkinkan untuk membuat sub list atau adanya list lain di dalam suatu list.
Tag (DL), (DT), (DD) pada dokumen HTML digunakan untuk membuat suatu daftar definisi (definition list).
Tag (MARQUEE) digunakan untuk menjadikan suatu teks bergerak berputar. Atribut yang terdapat pada tag (MARQUEE) adalah DIRECTION yang akan mengatur arah gerak text. Nilai yang memungkinkan untuk atribut DIRECTION adalah LEFT, RIGHT, UP, dan DOWN.
Pada dokumen HTML untuk menambahkan gambar pada latar belakang / background dapat
dilakukan dengan mengubah nilai dari atribut BACKGROUND pada tag (BODY) sesuai dengan
nama file yang ingin dijadikan latar belakang.
Tag (IMG) pada dokumen HTML digunakan untuk menambahkan gambar pada suatu halaman web. Untuk menambahkan gambar dapat dilakukan dengan mengubah nilai atribut SRC disesuaikan dengan nama file gambar yang diinginkan.
Selain atribut SRC, tag (IMG) juga memiliki atribut lain seperti ALIGN, BORDER, ALT, HEIGHT, dan WIDTH. Atribut ALIGN digunakan untuk mengatur aligmen. Nilai yang bisa diberikan pada atribut ALIGN adalah TOP, MIDDLE, dan BOTTOM. Atribut BORDER digunakan untuk menentukan ketebalan garis tepi dari suatu gambar. Atribut ALT digunakan untuk memberi keterangan ketika suatu gambar gagal untuk ditampilkan ke
web browser. Atribut HEIGHT dan WIDTH digunakan untuk mengatur tinggi dan lebar gambar.
Untuk membuat tabel pada suatu dokumen HTML akan melibatkan beberapa tag seperti (TABLE), (CAPTION), (TR), (TH), dan (TD). Tag (TABLE) digunakan sebagai penanda dimulai dan diakhirinya suatu tabel. Tag (TR) digunakan untuk membuat baris / row baru. Tag (TH) digunakan untuk membuat judul kolom / baris. Tag (TD) digunakan untuk mengisikan data pada suatu cell. Untuk mengganti warna latar pada suatu table dapat dilakukan dengan mengatur attribut BGCOLOR pada tag (TABLE) dan untuk mengatur ketebalan garis tepi dari suatu table dapat dilakukan dengan mengatur atribut BORDER pada tag (TABLE). Pengaturan jarak pada tabel diatur oleh atribut CELLPADDING dan CELLSPACING pada tag (TABLE). CELLPADDING digunakan untuk mengatur jarak antara teks dengan batas tepi kiri, atas, dan bawah dari suatu cell dan CELLSPACING digunakan untuk mengatur jarak antar cell. Untuk mengatur lebar dan tinggi suatu table dapat dilakukan melalui atribut WIDTH dan HEIGHT pada tag (TABLE). Atribut WIDTH digunakan untuk mengatur lebar table sedangkan atribut HEIGHT digunakan untuk mengatur tinggi table. Untuk mengatur alignment dari suatu table dapat diatur melalui atribut ALIGN pada tag (TABLE), sedangkan untuk mengatur alignment suatu teks yang terdapat dalam suatu cell dapat diatur melalui atribut ALIGN pada tag (TD). Untuk mengatur vertical alignment suatu teks yang terdapat dalam suatu cell dapat diatur melalui atribut VALIGN pada tag (TD). Nilai yang memungkinkan untuk atribut ini adalah TOP, MIDDLE, BOTTOM. Selain mengubah warna latar table secara keseluruhan, bisa juga dilakukan perubahan warna latar hanya pada cell tertentu saja. Hal ini dapat dilakukan dengan mengatur atribut BGCOLOR pada tag (TD). Untuk melakukan penggabungan cell dapat dilakukan dengan mengatur atribut COLSPAN dan ROWSPAN pada tag (TD) ataupun (TH). Atribut COLSPAN digunakan untuk mengatur penggabungan kolom sedangkan atribut ROWSPAN
digunakan untuk penggabungan baris.
Link / Hyperlink dalam dokumen HTML digunakan untuk berpindah dari suatu halaman ke halaman lainnya. Tag yang berperan dalam membuat link adalah tag (A) atau yang biasa dikenal sebagai tag anchor / jangkar. Tag (A) akan memiliki suatu atribut yang sangat penting yaitu atribut HREF yang digunakan untuk menentukan halaman tujuan dari suatu link. Tapi dimungkinkan juga ketika suatu halaman memanggil halaman yang lain maka halaman kedua tersebut akan tampil pada jendela web browser yang lain. Hal ini dimungkinkan dengan mengatur atribut TARGET pada tag (A). Atribut TARGET ini nantinya diberi nilai "_blank". Selain melakukan link ke halaman / dokumen yang berbeda, suatu dokumen HTML juga dapat melakukan link ke alamat suatu situs. Yang perlu dilakukan adalah dengan memberi nilai atribut HREF sesuai dengan alamat situs/URL yang ingin dituju. Suatu gambar juga bisa dijadikan link ke halaman lain, hal ini dimungkinkan dengan melatakkan tag (IMG SRC="nama gambar") di antara tag (A) dan (/A).
Suatu dokumen HTML juga bisa memainkan suatu file suara / sound ketika dibuka oleh web browser. Hal ini dilakukan dengan bantuan tag (BGSOUND). Tag ini akan memainkan file suara / sound yang diatur oleh atribut SRC. Untuk memungkinkan terjadinya perulangan / looping dalam pemutaran suatu file dapat diatur melalui atribut LOOP pada tag (BGSOUND).
Dalam dokumen HTML dimungkinkan untuk menyertakan serta memainkan suatu file multimedia berupa animasi atau video dengan menggunakan tag (EMBED). Nama file video yang akan disertakan diatur oleh atribut SRC. Untuk mengatur lebar dan ketinggian area diatur oleh atribut WIDTH dan HEIGHT. Atribut LOOP dapat digunakan untuk mengatur apakah adanya perulangan / looping dalam pemutar suatu file video. Dan atribut AUTOSTART digunakan untuk mengatur apakah pemutaran suatu file video dilakukan secara otomatis atau tidak.
Tag (DL), (DT), (DD) pada dokumen HTML digunakan untuk membuat suatu daftar definisi (definition list).
Tag (MARQUEE) digunakan untuk menjadikan suatu teks bergerak berputar. Atribut yang terdapat pada tag (MARQUEE) adalah DIRECTION yang akan mengatur arah gerak text. Nilai yang memungkinkan untuk atribut DIRECTION adalah LEFT, RIGHT, UP, dan DOWN.
Pada dokumen HTML untuk menambahkan gambar pada latar belakang / background dapat
dilakukan dengan mengubah nilai dari atribut BACKGROUND pada tag (BODY) sesuai dengan
nama file yang ingin dijadikan latar belakang.
Tag (IMG) pada dokumen HTML digunakan untuk menambahkan gambar pada suatu halaman web. Untuk menambahkan gambar dapat dilakukan dengan mengubah nilai atribut SRC disesuaikan dengan nama file gambar yang diinginkan.
Selain atribut SRC, tag (IMG) juga memiliki atribut lain seperti ALIGN, BORDER, ALT, HEIGHT, dan WIDTH. Atribut ALIGN digunakan untuk mengatur aligmen. Nilai yang bisa diberikan pada atribut ALIGN adalah TOP, MIDDLE, dan BOTTOM. Atribut BORDER digunakan untuk menentukan ketebalan garis tepi dari suatu gambar. Atribut ALT digunakan untuk memberi keterangan ketika suatu gambar gagal untuk ditampilkan ke
web browser. Atribut HEIGHT dan WIDTH digunakan untuk mengatur tinggi dan lebar gambar.
Untuk membuat tabel pada suatu dokumen HTML akan melibatkan beberapa tag seperti (TABLE), (CAPTION), (TR), (TH), dan (TD). Tag (TABLE) digunakan sebagai penanda dimulai dan diakhirinya suatu tabel. Tag (TR) digunakan untuk membuat baris / row baru. Tag (TH) digunakan untuk membuat judul kolom / baris. Tag (TD) digunakan untuk mengisikan data pada suatu cell. Untuk mengganti warna latar pada suatu table dapat dilakukan dengan mengatur attribut BGCOLOR pada tag (TABLE) dan untuk mengatur ketebalan garis tepi dari suatu table dapat dilakukan dengan mengatur atribut BORDER pada tag (TABLE). Pengaturan jarak pada tabel diatur oleh atribut CELLPADDING dan CELLSPACING pada tag (TABLE). CELLPADDING digunakan untuk mengatur jarak antara teks dengan batas tepi kiri, atas, dan bawah dari suatu cell dan CELLSPACING digunakan untuk mengatur jarak antar cell. Untuk mengatur lebar dan tinggi suatu table dapat dilakukan melalui atribut WIDTH dan HEIGHT pada tag (TABLE). Atribut WIDTH digunakan untuk mengatur lebar table sedangkan atribut HEIGHT digunakan untuk mengatur tinggi table. Untuk mengatur alignment dari suatu table dapat diatur melalui atribut ALIGN pada tag (TABLE), sedangkan untuk mengatur alignment suatu teks yang terdapat dalam suatu cell dapat diatur melalui atribut ALIGN pada tag (TD). Untuk mengatur vertical alignment suatu teks yang terdapat dalam suatu cell dapat diatur melalui atribut VALIGN pada tag (TD). Nilai yang memungkinkan untuk atribut ini adalah TOP, MIDDLE, BOTTOM. Selain mengubah warna latar table secara keseluruhan, bisa juga dilakukan perubahan warna latar hanya pada cell tertentu saja. Hal ini dapat dilakukan dengan mengatur atribut BGCOLOR pada tag (TD). Untuk melakukan penggabungan cell dapat dilakukan dengan mengatur atribut COLSPAN dan ROWSPAN pada tag (TD) ataupun (TH). Atribut COLSPAN digunakan untuk mengatur penggabungan kolom sedangkan atribut ROWSPAN
digunakan untuk penggabungan baris.
Link / Hyperlink dalam dokumen HTML digunakan untuk berpindah dari suatu halaman ke halaman lainnya. Tag yang berperan dalam membuat link adalah tag (A) atau yang biasa dikenal sebagai tag anchor / jangkar. Tag (A) akan memiliki suatu atribut yang sangat penting yaitu atribut HREF yang digunakan untuk menentukan halaman tujuan dari suatu link. Tapi dimungkinkan juga ketika suatu halaman memanggil halaman yang lain maka halaman kedua tersebut akan tampil pada jendela web browser yang lain. Hal ini dimungkinkan dengan mengatur atribut TARGET pada tag (A). Atribut TARGET ini nantinya diberi nilai "_blank". Selain melakukan link ke halaman / dokumen yang berbeda, suatu dokumen HTML juga dapat melakukan link ke alamat suatu situs. Yang perlu dilakukan adalah dengan memberi nilai atribut HREF sesuai dengan alamat situs/URL yang ingin dituju. Suatu gambar juga bisa dijadikan link ke halaman lain, hal ini dimungkinkan dengan melatakkan tag (IMG SRC="nama gambar") di antara tag (A) dan (/A).
Suatu dokumen HTML juga bisa memainkan suatu file suara / sound ketika dibuka oleh web browser. Hal ini dilakukan dengan bantuan tag (BGSOUND). Tag ini akan memainkan file suara / sound yang diatur oleh atribut SRC. Untuk memungkinkan terjadinya perulangan / looping dalam pemutaran suatu file dapat diatur melalui atribut LOOP pada tag (BGSOUND).
Dalam dokumen HTML dimungkinkan untuk menyertakan serta memainkan suatu file multimedia berupa animasi atau video dengan menggunakan tag (EMBED). Nama file video yang akan disertakan diatur oleh atribut SRC. Untuk mengatur lebar dan ketinggian area diatur oleh atribut WIDTH dan HEIGHT. Atribut LOOP dapat digunakan untuk mengatur apakah adanya perulangan / looping dalam pemutar suatu file video. Dan atribut AUTOSTART digunakan untuk mengatur apakah pemutaran suatu file video dilakukan secara otomatis atau tidak.
Sabtu, 13 Februari 2010
minggu pertama progweb
Di minggu pertama kuliah progweb (pemrograman web) ini, membahas tentang silabus materi kuliah baik kelas teori maupun praktikum. Tidak lupa pula bobot penilaian serta jadwal uts dan uas.
Pada kuliah progweb ini, mahasiswa diwajibkan untuk membuat summary blog dan project web. Summary blog adalah rangkuman yang berisi materi yang telah dipelajari pada sesi teori dan praktikum setiap minggunya. Rangkuman tersebut dibuat dalam format web, dan diposting di blog pribadi mahasiswa seminggu sekali. Oleh sebab itu akan ada minimal 12 posting mengikuti jumlah perkuliahan yang ada. Setiap mahasiswa pun diwajibkan untuk membuat project web berupa website dengan tema bebas namun meliputi seluruh materi yang diajarkan di kelas teori(HTML, CSS, Java Script, XML). Website yang dibuat tersebut harus online dan dapat diakses via internet yang nantinya akan dipresentasikan dan dinilai oleh tim penguji.
Di minggu pertama ini,mahasiswa diajarkan format dasar file dokumen HTML,cara mengganti warna latar,cara menyertakan komentar, dan berbagai macam tag. Berikut beberapa contoh tag:
Tag BR untuk menampilkan tulisan pada baris yang berbeda dalam dokumen HTML.
Tag P dan DIV untuk mengelompokkan suatu text ke dalam suatu paragraf pada dokumen HTML. Kedua tag ini memberikan efek yang sama dan juga memiliki atribut ALIGN yang digunakan untuk mengatur alignment dari suatu paragraf. Nilai yang bisa disertakan pada atribut ALIGN adalah LEFT, RIGHT, CENTER, dan JUSTIFY.
Tag Heading pada dokumen HTML terdapat 6 ukuran, mulai dari H1 sampai dengan H6. H1 adalah heading dengan ukuran terbesar dan H6 adalah heading dengan ukuran terkecil. Tag heading memiliki attribut ALIGN yang digunakan untuk mengatur alignment.
Tag HR untuk membuat suatu garis mendatar/horisontal pada dokumen HTML.
Tag HR memiliki attribut seperti WIDTH untuk mengatur panjang garis, SIZE untuk mengatur ketebalan garis, ALIGN untuk mengatur alignment, NOSHADE untuk menghilangkan efek bayangan, dan COLOR untuk mengatur warna garis.
Tag CENTER untuk menjadikan suatu teks agar bisa ditampilkan pada posisi center/tengah pada dokumen HTML.
Tag B pada dokumen HTML digunakan untuk memberikan efek cetak tebal pada teks.
Tag I memberikan efek cetak miring, dan tag U memberikan garis bawah pada suatu teks.
Tag BIG digunakan untuk mencetak teks dengan ukuran yang lebih besar sedangkan tag SMALL digunakan untuk mencetak teks dengan ukuran yang lebih kecil pada dokumen HTML.
Tag SUB digunakan untuk memberikan efek subscript pada suatu teks, dan tag SUP digunakan untuk memberikan efek superscript pada suatu teks sedangkan tag TT digunakan untuk memberikan efek mesin ketik pada suatu teks. Tag DEL digunakan untuk memberikan efek coretan pada suatu teks pada dokumen HTML.
Tag PRE pada dokumen HTML digunakan untuk melakukan preformat terhadap dokumen
HTML. Artinya teks yang akan ditampilkan akan sama keadaannya seperti yang tertulis pada kode HTML nya.
Tag ACRONYM pada dokumen HTML digunakan untuk memberi keterangan tambahan terhadap
suatu istilah ataupun singkatan yang ditampilkan yang disertakan pada atribut TITLE.
Pada dokumen HTML, tag FONT digunakan untuk mengubah jenis huruf, ukuran huruf, dan
mengganti warna huruf. Untuk mengubah jenis huruf diatur dengan menggunakan atribut FACE, untuk mengubah ukuran huruf diatur dengan menggunakan atribut SIZE, dan untuk mengubah warna huruf diatur dengan menggunakan atribut COLOR. Ukuran huruf terkecil adalah 1 dan ukuran terbesar adalah 7.
Tag BASEFONT digunakan untuk mengatur default font pada suatu halaman. Tag ini tidak dikenali di semua web browser.
Beberapa karakter khusus pada dokumen HTML tidak dapat ditampilkan secara langsung pada web browser, contohnya karakter-karakter seperti (©,®,&,×,÷,<,>,½) tidak dapat ditampilkan secara langsung karena karakter tersebut termasuk dalam karakter khusus dalam tag HTML. Untuk itu dibutuhkan cara penulisan yang khusus pula.
Pada kuliah progweb ini, mahasiswa diwajibkan untuk membuat summary blog dan project web. Summary blog adalah rangkuman yang berisi materi yang telah dipelajari pada sesi teori dan praktikum setiap minggunya. Rangkuman tersebut dibuat dalam format web, dan diposting di blog pribadi mahasiswa seminggu sekali. Oleh sebab itu akan ada minimal 12 posting mengikuti jumlah perkuliahan yang ada. Setiap mahasiswa pun diwajibkan untuk membuat project web berupa website dengan tema bebas namun meliputi seluruh materi yang diajarkan di kelas teori(HTML, CSS, Java Script, XML). Website yang dibuat tersebut harus online dan dapat diakses via internet yang nantinya akan dipresentasikan dan dinilai oleh tim penguji.
Di minggu pertama ini,mahasiswa diajarkan format dasar file dokumen HTML,cara mengganti warna latar,cara menyertakan komentar, dan berbagai macam tag. Berikut beberapa contoh tag:
Tag BR untuk menampilkan tulisan pada baris yang berbeda dalam dokumen HTML.
Tag P dan DIV untuk mengelompokkan suatu text ke dalam suatu paragraf pada dokumen HTML. Kedua tag ini memberikan efek yang sama dan juga memiliki atribut ALIGN yang digunakan untuk mengatur alignment dari suatu paragraf. Nilai yang bisa disertakan pada atribut ALIGN adalah LEFT, RIGHT, CENTER, dan JUSTIFY.
Tag Heading pada dokumen HTML terdapat 6 ukuran, mulai dari H1 sampai dengan H6. H1 adalah heading dengan ukuran terbesar dan H6 adalah heading dengan ukuran terkecil. Tag heading memiliki attribut ALIGN yang digunakan untuk mengatur alignment.
Tag HR untuk membuat suatu garis mendatar/horisontal pada dokumen HTML.
Tag HR memiliki attribut seperti WIDTH untuk mengatur panjang garis, SIZE untuk mengatur ketebalan garis, ALIGN untuk mengatur alignment, NOSHADE untuk menghilangkan efek bayangan, dan COLOR untuk mengatur warna garis.
Tag CENTER untuk menjadikan suatu teks agar bisa ditampilkan pada posisi center/tengah pada dokumen HTML.
Tag B pada dokumen HTML digunakan untuk memberikan efek cetak tebal pada teks.
Tag I memberikan efek cetak miring, dan tag U memberikan garis bawah pada suatu teks.
Tag BIG digunakan untuk mencetak teks dengan ukuran yang lebih besar sedangkan tag SMALL digunakan untuk mencetak teks dengan ukuran yang lebih kecil pada dokumen HTML.
Tag SUB digunakan untuk memberikan efek subscript pada suatu teks, dan tag SUP digunakan untuk memberikan efek superscript pada suatu teks sedangkan tag TT digunakan untuk memberikan efek mesin ketik pada suatu teks. Tag DEL digunakan untuk memberikan efek coretan pada suatu teks pada dokumen HTML.
Tag PRE pada dokumen HTML digunakan untuk melakukan preformat terhadap dokumen
HTML. Artinya teks yang akan ditampilkan akan sama keadaannya seperti yang tertulis pada kode HTML nya.
Tag ACRONYM pada dokumen HTML digunakan untuk memberi keterangan tambahan terhadap
suatu istilah ataupun singkatan yang ditampilkan yang disertakan pada atribut TITLE.
Pada dokumen HTML, tag FONT digunakan untuk mengubah jenis huruf, ukuran huruf, dan
mengganti warna huruf. Untuk mengubah jenis huruf diatur dengan menggunakan atribut FACE, untuk mengubah ukuran huruf diatur dengan menggunakan atribut SIZE, dan untuk mengubah warna huruf diatur dengan menggunakan atribut COLOR. Ukuran huruf terkecil adalah 1 dan ukuran terbesar adalah 7.
Tag BASEFONT digunakan untuk mengatur default font pada suatu halaman. Tag ini tidak dikenali di semua web browser.
Beberapa karakter khusus pada dokumen HTML tidak dapat ditampilkan secara langsung pada web browser, contohnya karakter-karakter seperti (©,®,&,×,÷,<,>,½) tidak dapat ditampilkan secara langsung karena karakter tersebut termasuk dalam karakter khusus dalam tag HTML. Untuk itu dibutuhkan cara penulisan yang khusus pula.
Langganan:
Postingan (Atom)